Ingat Sambal, Ingat Jeng Yoshi

Jakartakita.com:  Sebagian dari Anda mungkin pencinta pedas yang tidak bisa jauh dari yang namanya makanan pedas. Cabe dan sambal menjadi menu wajib yang harus ada di setiap makanan. Tidak peduli, meskipun setiap selesai makan, lidah dan perut Anda terasa pedas dan panas, Anda tidak akan pernah kapok mengulanginya lagi.

Pencinta makanan pedas di Indonesia tidak sedikit. Makanan pedas tidak akan pernah kehilangan peminat. Apalagi, akhir-akhir ini sangat banyak sekali makanan yang super pedas, seperti; mie setan, ceker pedas, kripik setan dan semacamnya dengan berbagai level rasa pedas.

Adalah Jeng Yoshi, ibu dua anak yang bernama asli Yoshidara Puri Habsari salah satu pengusaha sambal rumahan dengan label ‘sambel klenger’. Jeng Yoshi tidak pernah mengira kalau sambal racikannya kini bisa sedemikian populer.

Awalnya Jeng Yoshi, pencinta pedas yang punya hobi memasak ini selalu membuat sambel rawit merah jambal andalannya untuk menjamu tamu. Setiap tamu yang pernah merasakan kelezatan sambel rawit merah jambal-nya akan dibuat ‘klenger’ oleh kepedasannya, plus ‘ketagihan’. Berangkat dari pengalamannya itu, Jeng Yoshi memberanikan diri untuk menjual resep sambal racikannya pada Oktober 2012.

Jeng Yoshi bergerilya memasarkan sambal racikannya lewat sosial media dan promosi dari mulut ke mulut. Dan dalam waktu yang tidak lama, Sambal Klenger Jeng Yoshi menjadi buah bibir. Sambal ala rumahan tanpa vetsin dan bahan pengawet menjadi salah satu keunggulan sambal racikan Jeng Yoshi.

Area jangkauan konsumen Sambel Klenger Jeng Yoshi pun tidak tanggung-tanggung. Konsumennya tidak hanya pencinta sambal dalam negeri tetapi juga mancanegara. Kebanyakan mereka adalah orang Indonesia yang kebetulan berdomisili di Jepang, Swiss, Amerika, Belanda, Dubai, Malaysia, Australia, dan lain-lain. Sambel Klenger Jeng Yoshi pun jadi bekal wajib bagi mereka yang hendak melaksanakan ibadah umroh atau bepergian ke luar negeri. Maklum, pencinta pedas Indonesia tidak lepas dari sambal dan cabe. Kemanapun pergi, sambal dan cabe jadi menu wajib penggugah selera, sekalipun sedang berada di negeri antah berantah yang sulit ditemukan sambal pedas rumahan bercitarasa Indonesia.

Hingga saat ini, Jeng Yoshi masih mengolah sambal racikannya seorang diri. Dalam sekali berproduksi, Jeng Yoshi bisa mengolah hingga 30 kilo cabe rawit merah. Dan hampir setiap minggu ‘sambel klenger’ diproduksi. Tak heran, muka dan telapak tangan Jeng Yoshi terasa panas setiap selesai mengemas sambal racikannya.

Jeng Yoshi tidak perlu menunggu lama dagangannya habis, karena sambel klenger sudah memiliki pelanggan tetap selain para konsumen baru yang masih coba-coba. Tetapi biasanya konsumen yang baru pertama menjajal sambal Jeng Yoshi, akan ketagihan dan menjadi pelanggan tetap di kemudian hari.

Berawal dari resep sambel rawit merah jambal andalannya. Kini Jeng Yoshi sudah memiliki 10 resep sambal, 5 di antaranya adalah sambel most-wanted para pelanggannya, yaitu; Ikan asin sepat mandi rawit merah, sambel cumi pete, sambel cumi asin, sambel ebi dan sambel rawit jambal. Jeng Yoshi mematok harga dari Rp 45.000 hingga Rp 80.000.

Nah, bagi Anda pencinta pedas yang belum pernah dibuat ‘klenger’ oleh  Sambel Klenger Jeng Yoshi, tidak ada salahnya untuk mencicipi. Sambel Klenger Jeng Yoshi dijamin berbeda dan lebih ‘endes’ dibanding sambal kemasan lainnya. Karena Jeng Yoshi berani menjamin, Sambel Klenger Jeng Yoshi adalah sambal ala rumahan tanpa vetsin dan bahan pengawet. (Risma)

cabe rawitpedassambal
Comments (0)
Add Comment