Jakartakita.com: Banyak orang tua murid yang tak setuju akan penyeragaman jadwal sekolah di DKI Jakarta menjadi enam hari sekolah dari Senin hingga Sabtu. Kebanyakan dari mereka mengkhawatirkan kondisi fisik dan mental anak yang lebih capek karena kurangnya waktu istirahat.
Menurut Dinas Pendidikan DKI Jakarta Lasro Marbun, penyeragaman jadwal sekolah di DKI Jakarta dari Senin-Sabtu ini dilakukan sebagai penerapan Kurikulum 2013 yang memiliki volume pelajaran cukup banyak. Saat ini pada sekolah negeri reguler masuk hingga hari Sabtu, sementara sekolah negeri berstandar nasional yang memiliki hari masuk hingga Jumat.
Lasro menambahkan, jika jadwal sekolah tetap dipaksakan sampai Jumat saja, maka hal itu bisa menyulitkan sekolah dengan sistem dua shift, yakni masuk pagi dan sore. Siswa yang masuk shift kedua bisa pulang hingga larut malam.
Rencananya, pada hari Sabtu dikhususkan masuk untuk kegiatan ekstra kurikuler (ekskul) hingga pukul 14.00 WIB. Sementara sekolah yang memiliki sistem dua shift bisa pulang sampai pukul 17.00 WIB. (Risma)
Hari Sabtu sekolah2 diaktifkan kembali,alasan materi lbh banyk dan oula menyamakan di daerah2 yg juga masuk di hari Sabtu.Tentu saja antara Dki dgn daerah2 keadaan dan kondisinya saja sdh sgt brbeda.. jarak tempuh dan pula kemacetan di Dki yang tntunya tdk di dapati di daerah lain.. sebaiknya memang hari Sabtu diberilah wktu senggang sejenak utk meregangkan stress anak2 agar stabil emosianal dan intelegence skill melihat kondisi senin – jumat brgkt jam 5subuh agar tdk trkena macet dan sampai di rmh jam 16.30..mohon tdk hny forsir dan presure tuntutan pelajaran kuantitas saja tp melepaskan yg namanya kualitas kenyamanan jiwa2 yg sehat sbg calon2 generasi penerus bangsa ini..yg tidak rentan stress!!! mohon difikirkan dan kiranya hal2 yg sdh bagus tdk perlu dirubah2.. tks