Jakartakita.com – Fantasi seks manusia ternyata sudah ada sejak zaman prasejarah. Buktinya, telah banyak ditemukan berbagai patung dan situs bersejarah yang sangat berkaitan dengan aktivitas seksual. Beberapa diantaranya disinyalir menjadi alat bantu seks pada zaman tersebut.
Seperti dilansir dari Daily Mail UK, pada tahun 2005 ditemukan benda mirip ‘dildo’ yang diprediksi telah berusia 28 ribu tahun di Gua Hohle Fels dekat wilayah Ulm di Swabian Jura, Jura. Benda dengan simbol kemaluan laki-laki (lingga) berukuran panjang 20 sentimeter dan berdiameter 3 sentimeter yang terbuat dari batu ini adalah penemuan alat bantu seks yang tertua selama ini. Diduga kuat, ‘dildo’ ini dibuat oleh manusia yang tergolong modern (Homo sapiens) bukan sepupunya yang lebih tua, Homo neanderthalensis.
Penemuan ini melengkapi penemuan sebelumnya penemuan t’dildo’ dari kayu yang banyak digunakan pada tahun 500 SM. Kala itu perang antara Yunani dan Romawi membuat para istri sering ditinggalkan suaminya ke medan pertempuran. Alhasil mereka pun membuat ‘olisboses’ berupa tongkat dari kayu untuk memuaskan kerinduan mereka terhadap seks.
Seiring berjalannya waktu, tongkat kayu tersebut kemudian mengalami berbagai macam modifikasi. Tercatat, ada temuan tongkat kayu yang dibungkus kulit yang berasal dari tahun 1400 SM. Bahkan di Timur Tengah sendiri ditemukan fakta, bahwa perempuan Mesir Kuno saat itu terbiasa menggunakan pisang mentah yang belum dikupas dan kotoran unta yang dibuat mengeras sebagai ‘dildo’.
Pada masa Renaissance Italia, ‘dildo’ biasanya dibuat dari kulit dengan minyak zaitun sebagai lubrikasi. Para bangsawan pada masa itu bahkan biasa memamerkan aneka alat bantu seks mereka yang terbuat dari perak, emas dan gading gajah.
Beragam alat bantu seks ini dipamerkan oleh Institut Seksologi Jerman. Mereka juga menampilkan film dokumenter, foto, dan beberapa artefak berhubungan dengan erotisme.