Jakartakita.com – Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan BI (BI Rate) di level 7,75% dengan suku bunga lending facility dan suku bunga deposit facility masing-masing tetap pada level 8,00% dan 5,75%.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara mengungkapkan evaluasi menyeluruh terhadap perkembangan ekonomi Indonesia di 2014 dan prospek ekonomi 2015 dan 2016 menunjukkan bahwa kebijakan tersebut tetap konsisten dengan upaya untuk mengarahkan inflasi menuju ke sasaran 4 plus minus 1% pada 2015 dan 2016.
“Ini untuk mendukung pengendalian defisit transaksi berjalan ke tingkat yang lebih sehat,” katanya usai Rapat Dewan Gubernur BI, Kamis (15/1).
Kedepan, lanjut Tirta, kebijakan Bank Indonesia pada tahun 2015 tetap difokuskan untuk menjaga stabilitasmakroekonomi dan stabilitas sistem keuangan melalui penguatan bauran kebijakan di bidang moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran.
Di bidang moneter, kebijakan akan tetap secara konsisten diarahkan untuk mengendalikan inflasi menuju sasarannya dan defisit transaksi berjalan ke tingkat yang sehat, melalui kebijakan suku bunga dan stabilisasi nilai tukar sesuai nilai fundamentalnya.
Di bidang makroprudensial, relaksasi ketentuan makroprudensial akan dilakukan secara selektif guna memperluas sumber-sumber pendanaan bagi perbankan sekaligus mendukung pendalaman pasar keuangan dan mendorong penyaluran kredit ke sektor-sektor produktif yang prioritas.
Sementara itu, di bidang sistem pembayaran, kebijakan diarahkan untuk mengembangkan industri sistem pembayaran domestik yang lebih efisien.
Berbagai kebijakan tersebut akan disertai dengan peningkatan koordinasi denganPemerintah dan institusi terkait sehingga stabilitas makroekonomi tetap terjaga, dengan struktur perekonomian yang semakin kuat dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.