Jakartakita.com – Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro optimistis pemerintah dapat menekan laju inflasi hingga di bawah 5 persen pada tahun ini.
“Perkiraan inflasi bisa ditekan di bawah 5 persen untuk tahun 2015 ini,” katanya di Jakarta, Rabu (14/1).
Dijelaskan, beberapa faktor inflasi bisa menjadi penyebab, seperti dari factor administered price berupa rencana kenaikan tarif listrik. Namun, kenaikan tersebut diyakini tidak akan terlalu memberikan sumbangan signifikan terhadap laju inflasi.
“Dari segi administered price, yang mungkin naik tarif listrik berdasarkan automatic tariff adjustment. Itupun listrik turun biaya produksinya, karena harga diesel turun, ya tapi mungkin untuk beberapa kelompok masih harus ada adjustment tarif, tapi tidak akan terlalu besar,” ungkapnya.
Sementara itu, meskipun tetap ada ancaman dari volatilitas bahan makanan (food volatility), tetapi Menkeu meyakini hal tersebut masih dapat tertangani, mengingat pengalaman Indonesia selama ini. “Food volatility itu tentu ancaman, tetapi kalau kita sudah pengalaman, panen kita baik-baik saja, harusnya inflasi akan di bawah 5 persen,” jelasnya.
Adapun Bank Indonesia, juga optimis perekonomian Indonesia diperkirakan semakin baik, dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan stabilitas makroekonomi yang tetap terjaga, ditopang oleh perbaikan ekonomi global dan semakin kuatnya reformasi struktural dalam memperkuat fundamental ekonomi nasional.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara mengatakan, kebijakan BI tetap diarahkan untuk mencapai sasaran inflasi, mengelola defisit transaksi berjalan yang sehat, serta menjaga stabilitas sistem keuangan.
Untuk itu, BI akan terus memperkuat bauran kebijakan moneter dan makroprudensial, dan sistem pembayaran, serta memperkuat koordinasi dengan pemerintah dalam pengendalian inflasi dan defisit transaksi berjalan serta mendorong berlanjutnya reformasi struktural untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.