Nasi Uduk, Kuliner Khas Betawi Hasil Akulturasi Budaya

dok: kulinerbee

Jakartakita.com – Siapa yang tak kenal dengan nasi uduk, salah satu kuliner khas betawi yang sangat populer.Berbeda dengan nasi putih pada umumnya, Nasi Uduk tidak terlihat putih dan butiran nasinya tidak lengket satu sama lain. Hal itu dikarenakan proses memasak beras yang terlebih dahulu diaron dengan menggunakan air santan, daun salam, daun jeruk, laos, dan serai, untuk kemudian dikukus hingga matang. Hasilnya, rasanya pun menjadi gurih dan beraroma harum.

Hidangan ini biasanya disajikan dengan taburan bawang goreng, dengan lauk berupa ayam goreng, tahu dan tempe goreng, sambal kacang kental berwarna kemerahan yang rasanya pedas, serta daun kemangi.

Sekilas memang nasi uduk mirip dengan nasi lemak khas Melayu. Karena memang menurut sejarahnya nasi uduk dibawa oleh para penduduk Melayu yang merantau ke Sunda Kelapa. Tak hanya pengaruh Melayu, nasi uduk juga dipengaruhi oleh kuliner Cina, India dan Timur Tengah. Salah satu bukti pengaruh kuliner China adalah adanya tambahan bihun saat menyajikan nasi uduk. Sambal kacang adalah salah satu bukti pengaruh kuliner Timur Tengah.

Nasi uduk di Indonesia sudah ada sejak abad ke-14. Saat itu, Sunda Kelapa menjadi salah satu pusat perdagangan terbesar di Asia Tenggara. Para pedagang Gujarat, Arab, dan India masuk ke Nusantara.

Bisnis perdagangan yang maju pesat, berbanding terbalik dengan keadaan perekonomian masyarakat Indonesia pada umumnya. Lantaran masyarakat Indonesia tidak memiliki cukup uang untuk membeli makanan, mereka mencampur beras dengan santan yang kemudian menjadi nasi uduk.Rakyat jelata biasa memakannya ‘polosan’ tanpa tambahan ‘topping’ apapun. Sedangkan para kaum bangsawan, menyajikan nasi uduk lengkap dengan lauk pauknya.

Kini nasi uduk bisa dinikmati oleh siapa saja. Di restoran, nasi uduk yang dahulu hanya makanan rakyat jelata, biasa disajikan ‘rame’, lengkap dengan lauk-pauk, seperti; udang goreng, empal, jeroan goreng, telur dadar, dan ditambah sayur asem atau lalapan. Nasi Uduk cocok dimakan kapan saja, baik untuk sarapan, makan siang, atau pun makan malam.

Berikut adalah rekomendasi beberapa tempat nasi uduk enak di Jakarta:

  • Nasi Uduk Kebon Kacang H. Suryadi di Jl. Kebon Kacang X.
  • Nasi Uduk Gondangdia di Jl. Cikini IV Menteng, Jakarta Pusat.
  • Nasi Uduk Bang Ama di Jl. Kemandoran 1 Pulo Mawar, Jakarta Timur.
  • Nasi Uduk Ayam Goreng di Jl. Pisangan Lama III no. 1 Rawamangun, Jakarta Timur.
  • Nasi Uduk Ayam Tulang Lunak di Jl. Rawa Sari Belakang SMT Grafika, By Pass Jakarta Timur.
  • Nasi Uduk Linda di Jl. Dr. Saharjo Menteng Pulo.
BetawiBriyaniCinaIndianasi lemakNasi udukNasi Uduk Gondang DiaNasi Uduk Kebon KacangSUnda KelapaTimur Tengah
Comments (0)
Add Comment