Budi menyatakan masih sibuk mengurusi soal Penyertaan Modal Negara (PMN), sehingga belum terpikirkan persoalan merger tersebut. “Waduh, Mandiri-nya baru tahu tuh dari wartawan,” kata Budi, di Gedung Parlemen Senayan, Selasa (3/2).
Sebelumnya, rencana merger antara Bank Mandiri dan BNI ditanggapi positif oleh Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil. Menurutnya hal tersebut merupakan ide yang bagus. “Itu ide yang bagus, karena kita perlu bank yang besar di Indonesia,” kata dia.
Dijelaskan, bank di Indonesia belum memenuhi syarat untuk berkembang sesuai standar ASEAN. Sehingga diharapkan rencana merger tersebut dapat menjadi sinyal positif bagi perkembangan ekonomi Indonesia. “Kita mengharapkan bank ini besar dengan equity memadai, sehingga ekonomi Indonesia yang paling besar di ASEAN punya bank relatif besar,” jelas dia.
Selain Menko Sofyan Djalil, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro juga mengusulkan untuk terjadinya merger antara BNI dan Bank Mandiri.