Nasib Ahok Bergantung Hak Angket

Jakartakita.com – Seratus hari sudah Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi Gubernur DKI Jakarta. Tidak puas dengan kinerja Ahok. DPRD DKI pun bersiap menggelar Sidang Paripurna penggunaan hak angket untuk menyelidiki dugaan pelanggaran konstitusi yang dilakukan Ahok, khususnya menyangkut tudingan Ahok terkait APBD. Sidang Paripurna penggunaan hak angket akan digelar di gedung DPRD DKI, Kamis ini (16/2/2015).

DPRD DKI terpaksa menggunakan hak angket untuk menyelesaikan kisruh rancangan APBD DKI 2015 setelah ada ketidaksesuaian isi draf APBD yang diajukan Pemprov DKI ke Kemendagri dengan isi draf hasil kesepakatan bersama DPRD.

Wakil Ketua DPRD DKI, Muhammad Taufik menjelaskan, bahwa DPRD sudah mengantongi nama-nama panitia yang berjumlah 33 anggota. Ketua panitia hak angket ini sudah diumumkan sejak kemarin.

Pimpinan dewan telah memilih Jhonny Simanjuntak, ketua Fraksi PDIP sebagai ketua hak angket dan Triwisaksana atau yang akrab disapa Sani wakil ketua DPRD dari Fraksi Partai PKS ini ditunjuk sebagai wakil ketua hak angket. Dewa.

Kata Taufik dalam serangan terakhirnya, tak ada pilihan lagi bagi  Ahok selain menghadapi pemakzulan.

Sebab, pengajuan hak angkat sudah tidak mungkin dibatalkan mengingat sudah 97 anggota DPRD DKI yang menandatangani persetujuan untuk penggunaan hak angket.

Bagaimana Ahok menghadapi nasibnya yang sudah di ujung tanduk?  Ahok seperti biasanya tidak peduli. Pun soal masa kepemimpinannya yang memasuki 100 hari itu, dia juga tidak mau terlalu memikirkan, dan meminta penilaian langsung dari warga.

Saat ini, Ahok  masih menunggu langkah yang akan diambil DPRD DKI Jakarta mengenai hak angket. Sebab dirinya tidak memiliki hak serupa. Namun, dia berencana untuk melibatkan penegakan hukum untuk melakukan penyelidikan.

Untuk melakukan pernyelidikan akan adanya kecurangan yang dilakukan DPRD DKI Jakarta, Ahok akan meminta tolong kepada pihak Kepolisian, Jaksa Agung dan KPK. Karena dia menemukan anggaran siluman Rp 12, 1 triliun.

Nah, kira-kira bagaimana babak akhir dari perseteruan antara Ahok dan DPRD DKI Jakarta?

ahokBasuki Tjahaja PurnamaDPRD DKI Jakartahak angket
Comments (0)
Add Comment