Di Tempat Ini, Pelajar SMK Membangun Mimpi

Jakartakita.com, Bogor

“Saya ingin membanggakan Indonesia lewat animasi”, jawab Bintang dengan mantap.

“Saya ingin membuat dunia tertawa dan melupakan kesedihannya dengan menjadi komedian hebat’, Aghal dengan lantang setelah sebelumnya berkelakar memancing tawa.

“Kalau saya ingin menjadi desainer busana muslim yang mendunia…”, Jihan gadis berhijab yang manis ini tak mau kalah dengan temannya.

“Saya ingin menantang maut demi mendapatkan berita di medan perang”, Muhammad Toriq menceritakan keinginannya menjadi wartawan perang dengan mata yang berbinar-binar.

“Saya sih ingin jadi pembuat game, fotografer hanya dijadikan hobi yang menghasilkan”, ujar Anjas pelajar yang doyan otak-atik komputer, yang sepanjang acara doyan memotret setiap momen.

Bintang, Aghal, Jihan, Toriq dan Anjas adalah lima dari 27 pelajar SMK Negeri 1 Bojonggede yang berlokasi di Kabupaten Bogor yang sedang praktek kerja industri (prakerin) atau yang lebih dikenal PKL di sebuah studio seni yang berdiri di kawasan Ciomas, Bogor. Kedua puluh tujuh pelajar  ini adalah angkatan ke-6 pelajar SMK yang ditampung di studio Matahati. Sebuah studio yang telah banyak ‘menelurkan’ karya animasi, beberapa di antaranya malah membuat peoyek-proyek pesanan klien dari mancanegara.

Adalah Pikie Akbar, salah seorang penggagas studio Matahati. Seniman yang pernah menjadi pekerja dari salah satu media ini bertekad untuk menularkan kebahagiaan dalam berkarya kepada para pelajar SMK, sekaligus mendorong mereka untuk tidak takut bermimpi.

Pendidikan di SMK memang menyiapkan lulusan yang siap bekerja di perusahaan atau industri. Namun, lulusan SMK kini juga hendaknya didorong untuk bisa meningkatkan jenjang pendidikannya di level perguruan tinggi. Di studio Matahati, Pikie ingin memupuk semangat kewirausahaan (entrepreneurship) mereka agar mampu membuka lapangan kerja sendiri.

Berbeda dengan kegiatan prakerin atau PKL serupa di tempat lain. Di studio Matahati, para pelajar SMK dari jurusan multimedia ini tak hanya dilibatkan dalam pekerjaan para pekerja seni senior. Namun, mereka juga diberikan kelas khusus layaknya perkuliahan mengenai creative writing, dasar jurnalisme, coding website, teknik menggambar, animasi, bahkan mengelola sebuah majalah. Para pengajar adalah para pelaku industri seni yang sudah berpengalaman di bidangnya.

Beragam pengetahuan dasar tentang industri kreatif multimedia diberikan kepada para pelajar SMK ini agar mereka sedini mungkin mulai mencari tahu ‘passion‘ dan tujuan hidup mereka nanti. Makanya tak heran, belum tiga bulan mereka ‘digodok’ di studio ini, mereka sudah berani bercita-cita sesuai ‘passion‘.

Pikie Akbar memang cukup ‘mumpuni’ dalam melihat dan mengembangkan bakat terpendam seseorang. Terbukti para pekerja seni di studio Matahati yang terkenal dengan karya ‘Bang One‘ yang mana tidak semua tim yang ada pernah mengenyam pendidikan formal di jurusan animasi. Bahkan ada dari beberapa timnya berasal dari tukang kebun yang kemudian dibimbing sehingga mereka mempunyai kemampuan menjadi editor animasi.

Pikie Akbar memang lebih suka ‘memoles’ mereka yang punya minat dan bakat ketimbang mereka yang hanya bermodalkan ijazah. Bahkan, ada pekerja seni andalannya yang yang sebelumya sama sekali tidak bisa menyalakan dan mematikan komputer sendiri. seraya mengingat moment yang tak terlupakan Pikie Akbar menceritakan pengalamannya sambil tersenyum simpul antara mau marah tapi bangga mungkin lebih pas jika di bilang haru, bahwa ada salah satu pekerja seninya dahulu yang mematikan komputer dengan cara menutup dengan karung basah.

Para pelajar SMK ini, selama melakukan PKL tidak diperbolehkan memakai atribut sekolah agar dapat berbaur dengan pelajar dari sekolah lain. Pikie juga beranggapan kalau seragam dan sepatu hitam hanya akan mempersempit daya kreativitas mereka. Pikie ingin, para pelajar SMK ini berbahagia di studionya tanpa merasa terbebani tugas PKL.

Terbukti, saat ditanya bagaimana kesan-kesan mereka mengikuti kegiatan PKL tersebut. Mereka kompak menjawab senang dan bahagia menjadi bagian dari laboratorium industri kreatif di pojok Ciomas.

Subhan, salah seorang pelajar mantap memajukan komik Indonesia. Bahkan ia dan Ahyando, yang sama-sama PKL di studio tersebut sudah menjalin kolaborasi membuat komik, dan dalam waktu dekat, 27 pelajar SMK ini akan meluncurkan proyek majalah pertama mereka yang akan dikemas secara profesional. Bukan tak mungkin, majalah tersebut akan tetap berjalan sekalipun mereka sudah lulus sekolah.

Yah itulah, Pikie Akbar adalah salah satu orang yang peduli pada nasib generasi penerus bangsa. Pikie tidak hanya membuka studionya sebagai tempat PKL namun juga membantu mengarahkan angan-angan para pelajar SMK untuk membangun bangsa lewat industri kreatif.

Walaupun proyek mimpi Pikie Akbar tidak seheboh proyek pencitraan mobil ESEMKA. Namun, langkah kecil ini setidaknya telah membantu mengubah paradigma pelajar SMK yang sudah tersekat bahwa selepas lulus langsung kerja, jika ekonomi ada atau dapat kesempatan beasiswa ya bisa kuliah. Pelajar SMK juga siap membuka lapangan kerja. Bukan tak mungkin suatu hari nanti para lulusan SMK yang selama ini dipandang sebelah mata juga akan mempekerjakan para lulusan S2 dan doktor dari mereka yang pernah meremehkan SMK.

Para pelajar SMK tersebut juga sempat mengungkapkan keinginannya agar teman-teman SMK lainnya ikut merasakan keceriaan ber-PKL seperti yang dialami oleh mereka. Semoga ada pelaku industri lainnya yang dengan baik hati membagikan ilmu dan inspirasi kepada para pelajar PKL.

Ah, terlalu banyak tanggungjawab dalam menyiapkan pelajar SMK di industri kreatif. kalau hanya di lakukan oleh Pikie dan teman-temannya di Ciomas dengan menggunakan anggaran dari hasil produksi yang digarap studio Matahati, upaya yang dilakukan seorang Pikie Akbar harusnya menjadi kepedulian semua orang yang bergerak dalam Industri Kreatif terutama para Stakeholder Swasta maupun Instansi Pemerintah yang bergerak dalam Pendidikan dan Industri Kreatif. karena ini adalah sebuah karya besar anak bangsa dalam mengembangkan Pendidikan dan Industri di Indonesia..JIKA BUKAN KITA, ANDA dan SAYA..siapa lagi…???

AnimasiBang OneEsemkaPKLSMKstudio Mata Hati
Comments (4)
Add Comment
  • dewi

    semangat dalam berkarya, mengabdi pada kemajuan bangsa, konpetitif hal yang harus dimiliki semua anak SMK, semoga siswa SMK dapat lebih maju dan bukan menjadi anak terpinggir..bangkitlah wahai anak bangsa. liatlah begitu mereka ceria..

  • akbar

    maju terus pa,..semangat !!

  • iliyasa

    good, semangat gand.. (y)

  • dice

    gembiraaa!!