Sasongko mengatakan, pihaknya menggelar acara tersebut tidak pada hari libur. Tujuannya tak lain untuk menggaet sebanyak-banyaknya pengunjung dari kalangan mahasiswa. ’’Sengaja digelar pada hari aktif, sebab saat hari libur justru pengunjung sepi,’’ katanya.
Pengunjung yang datang umumnya mahasiswa Taiwan dan dari berbagai negara. Mereka mendapatkan kesempatan belajar menulis aksara Jawa, membatik, menjajal permainan tradisional, dan mencicipi makanan khas Nusantara. Selain itu, para pengunjung juga bisa mencoba memainkan alat musik tradisional, seperti angklung dan kendang, bermain wayang kulit dan wayang golek, serta foto dengan mengenakan pakaian tradisional Nusantara.
Menurut Sasongko, anjungan foto pakaian tradisional, belajar membatik, dan menulis aksara Jawa paling diminati para pengunjung. Mereka mendapatkan bimbingan dari para mahasiswa NTUST yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Kegiatan tersebut juga diisi dengan berbagai atraksi kesenian tradisional dan promosi objek-objek wisata Nusantara. Bahkan, para pengunjung juga antusias mengikuti pelatihan membuat rujak uleg di anjungan kuliner Indonesia.