Apa Sih ‘Head Hunter’ Itu?

foto: recruiter

Jakartakita.com – Istilah head hunter mungkin terdengar asing bagi Anda. Padahal profesi ‘pemburu kepala berkualitas’ ini cukup nge-tren di pasar tenaga kerja. Makin ketatnya persaingan bisnis membuat perusahaan gencar mencari karyawan dengan kualitas terbaik. Apalagi untuk posisi eksekutif. Mereka percaya, sumber daya manusia yang baik akan membantu kemajuan bisnisnya.

Negara yang pertama kali mengenalkan  istilah  head hunter adalah Amerika Serikat. Pada tahun 1960-an, Amerika Serikat sudah biasa menjalankan proses perekrutan pekerja eksekutif melalui biro head hunter. Sedangkan di Eropa, headhunter baru dikenal publik mulai tahun 1970-an. Dan di Indonesia, istilah ini baru dikenal akhir tahun 1980-an.

Lalu apa sih sebenarnya tugas head hunter?

Head hunter bertugas menjembatani kebutuhan klien, baik perusahaan lokal maupun multinasional, untuk mendapatkan kandidat terbaik dengan kualifikasi dan pengalaman sesuai kebutuhan perusahaan tersebut. Karena bukanlah hal yang mudah untuk mendapatkan tenaga ahli yang sudah memiliki kualifikasi tinggi. Mereka bukan lagi seperti fresh graduate yang mengirimkan curriculum vitae (CV) dan lamaran kerja ke mana-mana. Dalam hal ini, headhunter juga akan membantu klien tersebut untuk membentuk kriteria, dan mencari informasi sejelas mungkin mengenai keinginan serta apa yang menjadi keharusan syarat perekrutan.

Setelah mendapatkan kualifikasi spesifik mengenai posisi yang dibutuhkan oleh sebuah perusahaan, headhunter pun mulai ‘berburu’. Menurut Sisca, sebenarnya tidak terlalu sulit untuk mengetahui ‘the who’s who and the rising stars in that industry’. Umumnya executive search sudah memiliki database lengkap serta jaringan yang kuat dan luas.

Setelah tahap wawancara, calon kandidat akan diperkenalkan kepada klien. Kalau, klien ‘ok’. Tahapan tes dilanjutkan. Setelah semua tes berhasil dilewati, maka calon kandidat akan melalui tahap proses tawar menawar gaji, dan akhirnya menuju tanda tangan kesepakatan kerja.

 Jika calon kandidat yang dicari oleh headhunter berhasil sampai tahap penandatanganan kesepakatan kerja, maka tugas pekerja headhunter tersebut sudah selesai. Perlu diingat, jika tidak terjadi goal yakni calon kandidat tak diterima atau gagal menjadi pegawai di perusahaan klien, maka perusahaan headhunter  tersebut tidak akan mendapat biaya apapun.

Di Indonesia sendiri ada banyak perusahaan jasa head hunter, seperti;  Management Development International (MDI),  Bo Le Consultants, rimbun job, Jac, presley consulting, dan lain sebagainya. Antara satu dengan head hunter lain bisa saling bajak informasi mengenai database kandidat potensial. Di kalangan profesional, ada kebanggaan tersendiri jika dihubungi oleh headhunter.

 

head hunterHRDHuman ResourceSDM
Comments (0)
Add Comment