Jakartakita.com – Pemerintah Rusia membantah sebuah kabar yang beredar bahwa menghilangnya Presiden Rusia, Vladimir Putin sejak sepekan lalu berkaitan dengan kekasih mantan anggota dinas rahasia KGB tersebut, yang dikabarkan tengah dalam proses melahirkan seorang bayi.
“Informasi mengenai kelahiran anak dari Presiden Vladimir Putin, tidak benar,” demikian juru bicara Pemerintah Rusia, seperti dilansir Mirror, Jumat (13/3/2015).
Menghilangnya Presiden berusia 62 tahun tersebut, menimbulkan banyak spekulasi mengenai keadaannya.
Beberapa rumor menyebutkan sang presiden telah dikudeta dan akan mengundurkan diri. Rumor lain mengatakan kesehatannya memburuk karena tekanan-tekanan politik yang dialami.
Baru-baru ini juga muncul kabar, pria yang telah memimpin Rusia selama 11 tahun ini, terserang stroke, dan telah terjadi kudeta di Kremlin. Kabar tersebut juga telah dibantah oleh Pemerintah Rusia.
Putin, telah menghilang dari pandangan publik sejak 5 Maret, setelah pertemuannya dengan Perdana Menteri Italia, Matteo Renzi.
Pasca 5 Maret, Putin telah membatalkan beberapa pertemuan penting. Dia membatalkan pertemuan dengan Presiden Kazakhstan Nursultan Nazarbayev dan pemimpin Belarusia Alexander Lukashenko pada 11 Maret, serta pertemuan dengan dinas intelijen Rusia FSB pada 12 Maret.