Jakartakita.com – Para pencinta dunia perfilman Indonesia harus tahu ‘Tangkiwood’, kampung para artis tempo dulu. Daerah ini masuk ke dalam Kelurahan Tangki, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat. Lokasi ini dapat dicapai dari Monas ke arah Kota, lalu menuju ke arah Mangga Besar. Kampung ini terletak di belakang Lokasari, tempat hiburan rakyat, yang pada zaman Belanda bernama NV Broven Handels Matscapay Princes Park . Tangkiwood pada 1950-an dikenal dengan nama Jalan Kali Beton dan masih masuk wilayah Kelurahan Kebon Jeruk.
Tahun 1940-an sampai 1950-an, kawasan Tangki banyak ditinggali sejumlah artis terkenal. Ada Wolly Sutinah atau biasa dipanggil Mak Uwok, ada Pak Item atau Tan Tjen Bok, Ibu Supi, Fifi Young, Laelasari , M. Bissu, H. Misbach Jusa Biran, Mak Wok, Netty Herawati, Bing Slamet, Eddy Sud, Ateng, Iskak, dan masih banyak lainnya. Bahkan musisi senior Idris Sardi juga lahir dan dibesarkan di Tangkiwood.
Alasan mengapa kampung ini dijadikan tempat tinggal para artis tempo dulu, cukup masuk akal. Karena kawasan hiburan Lokasari berada tak jauh dari lokasi tersebut, Para artis sengaja tinggal disitu untuk memudahkan mobilisasi mereka ketika harus bekerja.
Nama Tangkiwood dipopulerkan oleh almarhum Bing Slamet, pelawak dan penyanyi legendaris. Suatu ketika dalam sebuah acara, Bing Slamet tak sengaja berceloteh, “Kalau Amerika punya Hollywood, kita punya ‘Tangkiwood’,” ujarnya. Meskipun diucapkan secara spontan, nama ‘Tangkiwood’ tetap dipakai untuk menyebut daerah itu hingga kini.
Satu di antara artis yang legendaris adalah Tan Tjeng Bok. Selama lebih dari tiga dekade nama Tan Tjeng Bok terkenal di dunia perfilman Indonesia, terutama pada era 70-an. Meski sebetulnya karir aktingnya sudah dimulai sejak Indonesia belum merdeka dengan torehan tiga film pada tahun 1941. Bagi penggemar film, sandiwara, serial tv, Tan Tjeng Bok bukan saja dikenal kocak. Dialah salah satu aktor tiga zaman yang pernah dimiliki Indonesia.
Kondisi Tangkiwood sekarang memang lebih mirip pemukiman kumuh. Terlihat sumpek dan padat. Gang sempit memisahkan antara satu blok dengan blok lainnya. Sudut-sudut di wilayah ini terdapat rumah-rumah semi permanen yang terkesan asal dibangun. Padahal dulu daerah ini tempat tinggal para artis.
Di tahun 30-an kawasan ini merupakan tempat hiburan yang cukup favorit. Di sana terdapat bioskop, gedung pertunjukan sandiwara, restoran, dan sejumlah pub atau bar. Penginapan yang tersebar di daerah tersebut pun tak pernah sepi dari pengunjung yang kebanyakan para tentara Jepang, Belanda, dan Inggris sehingga tidak pernah sepi dari pengunjung.
Sayangnya, sebagian besar sineas sekarang tidak mengenal Tangkiwood. Padahal kampung yang terkenal dengan nama Tangkiwood, yang pernah melahirkan sutradara, asisten sutradara, aktor, aktris, juru kamera, juru hias, dan berbagai profesi lainnya di dunia film.