Selepas menikah, Ratna yang sempat menjadi seorang pegawai swasta terpaksa harus resign dan hijrah ke Jakarta mengikuti sang suami. Ratna yang doyan wisata kuliner harus berjodoh dengan pria yang sejak kecil tidak terbiasa jajan dan lebih suka masakan rumahan. Itulah kali pertama Ratna tergerak untuk belajar memasak.
Tak puas hanya belajar berbekal buku resep dan tanya sana-sini. Ratna pun memutuskan untuk mengambil beberapa kursus memasak, dari membuat cake dasar, decorative cake dan mengikuti sejumlah komunitas memasak.
Baru di tahun 2011, Ratna memberanikan diri berbisnis kuliner dengan label Natya’s Kitchen. Tak hanya menerima pesanan, Ratna juga menitipkan barang dagangannya ke beberapa toko.Pelanggannya pun tak hanya di seputaran Bintaro, BSD saja tetapi juga Jabodetabek.
Pada dasarnya Ratna menerima pesanan beragam jenis kue dan cake. Namun, keunikan Natya’s Kitchen dibandingkan bisnis kuliner sejenis adalah komitmen Ratna untuk menjual home-made cake yang bebas bahan aditif dan pewarna sintetis yang terjamin kehalalannya. Ratna lebih memilih pewarna alami dari sayuran, buah bit, angkak dan lain-lain untuk produknya.
Dari sekian banyak produk yang dijual Natya’s Kitchen, Klappertart lah yang paling nge-hits. Klappertart Natya’s Kitchen memang beda. Ratna tidak menambahkan rhum ataupun essence rhum yang diragukan kehalalannya bagi muslim seperti pada Klappertart lain. Bahkan Klappertart dari Natya’s Kitchen ini juga ikut mejeng di salah satu gerai Total Toko Buah di Bintaro.
Walaupun masih tergolong ‘home industry’, Ratna peduli dengan keamanan produknya untuk dikonsumsi. Oleh karena itu Ratna telah mendapatkan izin PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga) dari Departemen Kesehatan. Ratna juga berencana memproses sertifikasi halal untuk produknya.
Selain lezat dan halal, klappertart Natya’s Kitchen juga tergolong murah. Kisaran harganya dari Rp.12.000 hingga Rp. 200.000 tergantung ukuran dan tambahan hiasan, karena biasanya dipesan untuk hantaran dan ulang tahun.
Selain cake basah, Natya’s Kitchen juga memproduksi cemilan sehat, salah satunya telur gabus / widaran. Cemilan tradisional yg diolah dengan aneka sayuran segar, bayam, wortel, brokoli, jagung. Cemilan ini juga gluten free karena hanya memakai tepung tapioka,tanpa MSG hanya garam dan keju sebagai penyedap.
Saat ditanya tentang suka-dukanya menekuni bisnis kuliner. Ratna mengakui lebih banyak sukanya ketimbang dukanya. Karena menurutnya, dia sudah menemui passion-nya. Jadi hambatan apapun tidak terasa berat, justru Ratna terbiasa mengubah kesulitan menjadi dorongan untuk lebih berkreasi.
Dalam perjalannnya, tak jarang Ratna menghadapi berbagai macam tantangan ketika membesarkan bisnis makanan unik yang Ia rintis. Namun, semua tantangan tersebut tidak membuat Ratna menyerah di tengah jalan. Ia bertekad ingin mengembangkan usahanya lebih besar dan membawa bendera Natya’s Kitchen ke pasar lokal, regional, maupun pasar nasional.
Meskipun bisnis makanan ini dijalankan Ratna dari dapur rumahnya, tetapi omset yang didapatkan cukuplah besar. Setiap bulannya, Ia bisa mengantongi omset hingga mencapai Rp 9 juta. Kedepannya, Natya berencana akan membuka gerai Natya’s Kitchen dengan produk andalan telur gabus sayur gluten free di tempat-tempat ramai seperti Bandara Soekarno Hatta sebagai salah satu lokasi usaha yang cukup potensial untuk melebarkan sayap bisnisnya.
Bagi Anda yang tertarik untuk memesan produk Natya’s Kitchen bisa menghubungi nomer telepon 08989 731 488