Sekarang ini, perumahan di daerah penyangga Jakarta, seperti kawasan Tangerang, sedang diminati oleh para warga Jakarta. Selain jaraknya yang tidak terlalu jauh dari Jakarta, juga menawarkan beragam kemudahan alat transportasi umum, mulai dari kereta hingga shuttle bus. Harga rumahnya pun relatif lebih terjangkau, untuk tipe yang sama dengan perumahan di Jakarta.
Ya, kawasan Tangerang memang sudah beberapa tahun belakangan ini menjadi lokasi tujuan warga Ibukota yang sedang berburu rumah idaman.
Walaupun berada di pinggiran Jakarta, namun kawasan Tangerang sudah berubah menjadi kota modern dengan fasilitas yang tak kalah dengan Jakarta. Bahkan, boleh dibilang kawasan bisnis dan perdagangan serta pusat perbelanjaan dan gaya hidup berkembang pesat di sini. Mulai dari Rumah sakit modern, sekolah dan perguruan tinggi bertaraf Internasional hingga pusat perbelanjaan dan taman kota yang tersebar di area Tangerang.
Bahkan, convention hall terbesar di Indonesia juga ada di kawasan Tangerang, khususnya BSD City. Sejumlah kampus bertaraf Internasional seperti Swiss German University, Sinarmas World Academy, dan lainnya juga ada di sini. Dan, sebentar lagi Mal AEON yang megah akan melengkapi pusat perbelanjaan di kawasanTangerang.
Sementara bagi mereka yang bekerja di area SCBD Jakarta, seperti di kawasan pusat perkantoran Jalan Jendral Sudirman – MH Thamrin, dapat menggunakan kereta Commuter Line dengan waktu tempuh dari Serpong ke Stasiun Tanah Abang dan Dukuh Atas sekitar 45 menit.
Daya tarik lain yang tak kalah penting adalah perumahan di Tangerang banyak yang mengedepankan faktor kehijauan dan kenyamanan lingkungan. Maklum saja, konsep hunian ramah lingkungan bukan hal baru di Tangerang.
Ali Tranghanda, Direktur Indonesia Property Watch, saat ditemui di kantornya di Jakarta, Rabu (18/3/2015) sore, mengatakan selain semua faktor yang disebutkan diatas, secara umum para pengembang yang ‘bermain’ di wilayah Serpong dan Tangsel, membidik segmen menengah-atas yang jumlahnya sangat besar.
“Kebutuhannya ada dan pasarnya sangat luas. Umumnya harga rumah yang ditawarkan sekitar 800 jutaan sampai 1 milyaran. Mungkin sekarang harganya sudah 2 milyaran, karena harganya terus merambat naik,” sahutnya lagi.
Soal harga rumah yang terus merambat naik, diakui Ali, salah satu penyebabnya karena adanya permintaan yang tinggi bila dibandingkan area penyangga lain seperti Bekasi dan Bogor.
Hal ini dikarenakan, faktor wilayah Serpong sendiri yang memiliki kemudahan akses, dan bisa dijangkau dari banyak lokasi, seperti akses dari Bintaro, Cikunir, Kebon Jeruk dan lain-lain.
“Ini yang membuat wilayah Serpong menjadi primadona properti saat ini. Yaitu adanya kemudahan akses dan lokasi yang dekat dengan Jakarta,” tandas Ali.