Jakartakita.com – Ahli kesehatan mengungkapkan, hingga kini tak ada diet khusus yang dapat membantu menyembuhkan penyakit parkinson. Konsumsi makanan dengan protein tinggi, misalnya, justru akan menghambat penyerapan levodopa (obat yang berfungsi meningkatkan dopamin di otak).
“Tidak ada nutrisi spesifik yang membantu menghilangkan penyakit. Kafein, antioksidan dan faktor diet kini masih dalam percobaan klinis,” ujar dokter spesialis saraf, stroke, neurosonologi dan gangguan gerak (parkinson), Dr. Frandy Susatia, SpS, di Jakarta, Rabu (18/3/2015).
Menurut Frandy, saat ini terapi yang masih disarankan bagi penderita parkinson ialah obat dan operasi.
Untuk obat, penderita umumnya diberikan levodopa (mengandung dopamin). Obat ini dapat memperbaiki gejala motorik dan membantu pasien bergerak lebih mudah.
“Hanya saja, terapi obat hanya disarankan hingga lima tahun pertama. Pemakaian waktu lama, yakni lebih 10 tahun, akan membuat pasien mengalami kelebihan gerakan misalnya tangan meliuk-liuk, mulut mengunyah-mengunyah sendiri,” jelas dia.
Ditambahkan, salah satu teknologi tercanggih untuk menangani penyakit ini adalah operasi stimulasi otak dalam atau deep brain stimulation (dbs). Pada operasi itu pasien hanya diberikan anastesi lokal dan dibiarkan dalam keadaan sadar.