Di kawasan Serpong dan Bintaro tercatat ada 12.899 unit pasokan apartemen baru yang berasal dari 19 proyek. Pembangunan direncanakan akan rampung secara bertahap mulai 2013 hingga 2016 mendatang. Data yang didapatkan Jakartakita.com, ke-19 menara apartemen tersebut adalah Bintaro Icon, Bintaro Parkview, Bintaro Plaza Residence, Paddington Heights, Paramount Skylines, Majestic Points, Kubikahomy, Saveria, Casa de Parco, Serpong Greenview, Silkwood Residences, Scientia Residence, The Embarcadero, Intermark, K2Park, The Brooklyn, Akasa Pure Living, One Azure Apartment dan Saumata.
Raksasa industri asal Jepang, Mitsubishi Corporation, pun turut terlibat dalam penggarapan proyek gedung apartemen di BSD City. Proyek ini terdiri dari delapan menara jangkung dengan ketinggian 31 lantai hingga 34 lantai.
Mitsubishi telah mengumumkan akan ambil bagian dalam tujuh menara kondominium yang merangkum 3.000 unit untuk kelas atas. Kondominium menempati lahan seluas 43.000 meter persegi di BSD City, dengan luas area 363.000 meter persegi. Estimasinya, konstruksi tahap satu akan mulai Juni 2015. Setelah itu penjualan tahap satu akan dibuka pada Agustus 2015.
Tak hanya kondominium, perumahan kluster premium pun terus bermunculan. Misalnya saja, Sinar Mas Land pada pertengahan Februari lalu telah meluncurkan Azura House yang merupakan klaster pertama di kawasan Vanya Park, BSD City.
Pada pembangunan tahap pertama, tersedia 418 unit di Azura House, termasuk pembelian kavling. Ada dua tipe yang dipasarkan di Azura House, yaitu tipe 6 dengan ukuran 53/60 dan tipe 7 dengan ukuran. Harga dua tipe ini tak mencapai Rp 1 miliar.
Adapun penawaran klaster baru dengan harga di bawah Rp 1 miliar memiliki alasan tersendiri. “Keberadaan Azura House membuat semua orang kini bisa tinggal dan merasakan kenyamanan hidup di BSD City. Azura House tentu menjadi sebuah investasi yang menarik, terutama untuk mereka yang mencari rumah di kawasan BSD City,” kata Managing Director Corporate Strategy and Services Sinar Mas Land, Ishak Chandra, tentang properti Azura House.
Dari segi fasilitas pendidikan pun, BSD City terus berbenah. Pada awal Maret ini, International University Liaison Indonesia (IULI) resmi hadir di BSD City, tepatnya di Green Office Park 6. Keberadaan IULI melengkapi keberadaan pusat pendidikan di BSD City, setelah Swiss German University, Prasetiya Mulya Business School hingga Universitas Atmajaya telah memiliki lahan di kota mandiri tersebut.
IULI adalah sebuah universitas swasta yang didirikan pada tahun 2014 oleh pakar penerbangan Dr-Ing Ilham Akbar Habibie, MBA. Kampus ini memakai standard kurikulum internasional, mengikuti partner universities dari Eropa, menggunakan bahasa inggris sebagai medium bahasa, dan menghasilkan double degree bagi para lulusannya.
“Merupakan kebanggaan sekaligus keunggulan tersendiri bahwa kampus IULI adalah yang diberi kepercayaan oleh universitas-universitas ternama di Eropa untuk mengadopsi sistem pendidikan mereka untuk diterapkan di Indonesia. Sejauh ini IULI memiliki banyak peminat, umumnya para mahasiswa yang bergabung adalah mereka yang sebelumnya sudah memiliki minat dan impian yang spesifik serta study path yang jelas,” jelas Ilham Habibie selaku ketua yayasan dan pendiri IULI.
Harga Melonjak
Kehadiran properti premium dan fasilitas penunjang memicu meroketnya harga lahan di kawasan Bintaro dan Serpong. Secara umum, Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) tanah untuk wilayah Tangerang Selatan naik secara signifikan, mencapai 29 persen, di tahun 2015 ini. Selain pengaruh perkembangan ekonomi, kenaikan NJOP tanah juga untuk memenuhi aturan pajak daerah.
Harga pasaran tanah di Bintaro saat ini per meter perseginya mencapai Rp 13 juta. Bahkan untuk kawasan-kawasan yang favorit, mencapai Rp 18-20 juta per meter persegi. Sedangkan di wilayah Serpong, harga tanah yang lima tahun lalu per meter perseginya hanya Rp 5 juta, saat ini melonjak menjadi Rp 40 juta per meter persegi. Sebagai ilustrasi, ini berarti tanah seluas 300 meter persegi harganya mencapai Rp 12 miliar, dari lima tahun lalu hanya Rp 1,5 miliar.
Memang, Tangerang Selatan tak bisa lagi disebut kawasan ‘pinggiran’ Jakarta. Lebih tepat sebagai kawasan premium di selatan Jakarta.