Jakartakita.com – Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti dikenal sebagai sosok perempuan yang kuat dan tangguh dalam menghadapi setiap permasalahan yang menghadang di bidang yang digelutinya. Lihat saja sepak terjangnya selama menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan yang dengan gagah berani ‘mengusir’ para pencuri ikan di perairan Nusantara.
Namun, ada peristiwa yang membuat Menteri Susi Pudjiastuti sempat menahan tangisnya dan membuat dirinya kecewa berat. Peristiwa tersebut terjadi manakala dirinya menceritakan kekecewaannya terhadap putusan Pengadilan Periklanan Ambon terhadap kapal raksasa Hai Va, yang sebelumnya diduga mencuri ikan.
Susi mengaku kecewa dengan putusan pengadilan bahwa sang nakhoda kapal hanya dijatuhi hukuman denda Rp 200 juta atau penjara enam bulan lamanya. Padahal, Kapal yang berbobot lebih dari 3000 GT ini didakwa atas 3 hal: tidak adanya Surat Laik Operasi, tidak adanya Vessel Monitoring System, dan bermuatan hiu martil yang dilarang.
“Hasilnya sangat mengecewakan kita. Saya ingin dilakukan investigasi ulang atas keputusan ini. Jadi dilakukan investigasi kepada keputusannya. Kenapa bisa diputuskan denda seperti itu,” kata Susi di kantornya, Senin (23/3/2015) lalu.
Susi mengaku kecewa dan marah atas putusan ini. Ke depan, KKP akan mengajukan banding kepada Mahkamah Agung untuk meninjau ulang putusan Pengadilan Perikanan Ambon. Susi menilai, masalah illegal fishing harus ditindak dengan tegas, karena menyangkut urusan kedaulatan.
“Ini tidak hanya masalah Indonesia. Semua berkepanjangan terhadap perikanan yang berkelanjutan. Indonesia adalah salah satu negara terparah dengan masalah ini,” ujar Susi.