Jakartakita.com – “Begadang jangan begadang, kalau tiada artinya.” Mungkin lirik lagu tersebut cukup familiar di telinga Anda. Ya, kebiasaaan begadang memang terbukti tidak baik bagi kesehatan.
Para peneliti dari Universitas Sorbonne melakukan eksperimen kecil dengan menggunakan sampel sebelas pria sehat berusia antara 25-32 tahun. Para relawan diharuskan tidur hanya dua jam pada malam hari.
Keesokan harinya, mereka mengalami peningkatan norepinefrin 2,5 kali lipat. Norepinefrin merupakan hormon stres yang meningkatkan denyut jantung, tekanan darah, dan gula darah. Mereka juga memiliki tingkat protein lebih rendah yang disebut interleukin-6, yang memerangi virus.
Brice Faraut ketua peneliti dari dari Universite Paris Descartes-Sorbonne Paris Cite, di Prancis, seperti dilansir dari Webmd, mengatakan, sebaiknya siapapun yang malamnya begadang atau hanya tidur sebentar, mereka wajib tidur siang. Tidur siang ini dapat mengurangi kerusakan hormonal yang terjadi akibat begadang.
Tidur siang setelah malamnya begadang, efektif untuk mengembalikan hormon dan protein yang terlibat dalam stres dan fungsi kekebalan tubuh ke tingkat normal kembali.