Jakartakita.com – Pengaduan masyarakat mengenai adanya praktik pungutan liar (pungli), langsung direspons Walikota Jakarta Utara, Rustam Effendi. Ia meminta petugas PTSP yang menjadi pelaku pungli untuk mengaku. Bila sampai Senin (13/4/2015) belum ada yang mengaku, maka pihaknya akan menyerahkan kasus pungutan liar tersebut ke ranah hukum.
Sebelumnya, Rustam menemukan sejumlah amplop kosong di toilet PTSP saat dilakukan sidak.
“Jika sampai Senin (13/4/2015) pukul 24.00, belum ada yang mengaku, maka akan saya pidanakan. Kami akan laporkan ke polisi kasus pungutan liar ini,” tandasnya, seperti dilaporkan BeritaJakarta, Jumat (10/4/2015).
Rustam menegaskan, korban – korban dari aksi pungli ini sudah siap untuk dikonfrontir. Meski demikian, dirinya pun masih memberi kesempatan kepada para pelaku untuk mengakui perbuatannya agar hanya dijatuhi sanksi administratif.
“Di toilet saya menemukan banyak amplop. Saya pun mendengar transaksi biasa dilakukan di warung kopi sebelah kantor,” imbuhnya.
Rustam menambahkan, dirinya selama ini masih sabar terkait laporan adanya keterlambatan pengurusan layanan ini, karena Ia sadar saat ini, dari sisi pelayanan masih dalam masa transisi. Tetapi, ketika mendengar adanya aksi pungli. Rustam menegaskan tidak akan memberi ampun sama sekali.
“Buat apa saya mencanangkan zona integritas bebas korupsi di kantor PTSP bila ternyata masih ada pungli. Kalau keterlambatan mungkin karena masih baru, kita bisa mengerti. Tapi, ini pungli, tidak bisa ditolerir,” ungkapnya.