Jakartakita.com – Pada dasarnya setiap kepingan pemikiran yang konstruktif selalu memiliki arti. Berpijak dari keyakinan itu, Ratih Maria Dhewi yang sejak sekolah tingkat menengah atas hingga level doktoral selalu mendapatkan beasiswa internasional ini, kemudian menggagas sebuah situs www.puzzleminds.com – sharing ideas for Indonesia, yang khusus mempublikasikan kumpulan ide dan kepingan pemikiran hasil riset untuk membangun Indonesia.
Sejak diluncurkan pada 25 September 2012 lalu oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Australia dan Vanuatu saat itu, situs ini telah menerima puluhan artikel keping pemikiran dari para peneliti, akademisi, dan praktisi dari seluruh dunia yang tertarik studi tentang Indonesia. Selain itu situs ini juga telah mendapat dukungan penuh dari University of Canberra, Australia melalui Associate Dean of Research.
“Wadah yang sederhana ini diharapkan akan mampu menebarkan benih ide, dan menjadi sarana untuk memberikan kritik optimis bagi pembangunan bangsa, serta membangkitkan budaya meneliti. Selain itu berbagi ide untuk Indonesia merupakan upaya melahirkan generasi noble ideas”, kata wanita yang akrab dipanggil Ratih, kandidat PhD bidang Human Resource Management di University of Canberra yang juga merupakan dosen Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor (IPB).
Sejak takdir membawanya ke Canberra, Australia ia aktif dalam beragam kegiatan. Tercatat Ratih pernah menjadi Ketua Forum Indonesia pada kurun waktu 2011-2012 dan sebagai Wakil Ketua Umum bidang Eksternal Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia (PPIA) tingkat Pusat periode tahun 2012-2013. Saat ini ia aktif pula membantu merumuskan naskah akademik guna melengkapi rancangan peraturan daerah (Raperda) untuk pengaturan ketenagakerjaan bagi penyandang disabilitas.
Naskah akademik dan Raperda tersebut pada dasarnya dirancang oleh Gede Arya Wiryana, pegawai perancang perda dari salah satu kota di tanah air yang merupakan suami dari Ratih. Perumusan naskah akademik tersebut mencakup kajian ilmiah yang menyeluruh terkait berbagai aspek ketenagakerjaan bagi tenaga kerja penyandang disabilitas. Dengan adanya pengaturan ini diharapkan suatu hari nanti tenaga kerja penyandang disabilitas memiliki kesempatan kerja dan pelatihan kerja yang setara dengan tenaga kerja lainnya.
Penggemar susu coklat sejak kecil ini juga telah menulis buku Komunikasi Profesional – Perangkat Pengembangan Diri (2012) bersama koleganya. Selain hobi menulis, hobinya mengajar disalurkan dengan menjadi Tutor untuk mata kuliah manajemen sumberdaya manusia di University of Canberra disela-sela melakukan risetnya.
Wanita penyuka warna merah dan putih gading ini gemar memasak ‘mushroom’ sebagai makanan favoritnya untuk mengisi waktu luang. Ratih gemar pula travelling. Beberapa prestasi yang membanggakan membuatnya dapat melanglang buana ke sejumlah negara di dunia untuk membagikan ide-ide briliannya.
Kepada Jakartakita.com, wanita berzodiak Capricornus ini menceritakan sejumlah pengalaman membanggakan yang pernah dialaminya, antara lain saat menjadi salah satu pembicara “Intelektual Muda Berbagi Visi Indonesia 2050” pada Kongres Diaspora di Jakarta tahun 2013.
Dengan mata berbinar, Ratih menceritakan betapa bersyukurnya dia diberi kesempatan mengunjungi berbagai negara di ASEAN termasuk Jepang dengan kapal pesiar khusus selama berbulan bersama dengan para duta muda dari negara lain. Saat itu ia menjadi Duta Muda mewakili Indonesia dan menjadi Youth Leader untuk kontingen Indonesia dalam The Ship for Southeast Youth Program (SSEAYP) 2009 yang disponsori oleh Pemerintah Indonesia dan Jepang.
Wanita peraih beasiswa Japan – Indonesia Presidential Scholarship, the World Bank, dan Pusat Pendidikan & Kebudayaan Indonesia-Jepang ini begitu mengidolakan sang ibunda, Yustina Andrie Bella. Bagi Ratih, sang ibunda adalah sosok panutan yang memiliki integritas dalam kelembutannya. “Saya mengagumi komitmen dan totalitas cinta beliau sebagai ibu rumah tangga yang juga bekerja dan berwirausaha. Bersama ayah, beliau bekerja sama membesarkan saya dan adik dengan value dan keteguhan prinsip”.
Dalam rangka menyambut Hari Kartini, Ratih berbagi harapannya di masa depan pada pembaca Jakartakita.com “Saya berharap akan semakin banyak perempuan Indonesia yang berkarya dan mengambil peran strategis untuk memajukan Indonesia”. Emansipasi bagi Ratih adalah kebebasan peran wanita secara proporsional dalam kiprahnya untuk berkontribusi dan totalitasnya untuk mencintai perannya. Tentunya prinsip ini terinspirasi dari ibu kandungnya.
Di akhir perbincangannya dengan Jakartakita.com, Ratih menuturkan keyakinannya bahwa menuju Indonesia unggul dicapai melalui estafet kontribusi pemuda dan pemudi dari generasi ke generasi. Untuk itu merupakan tanggung jawab kita bersama mengambil bagian demi satu langkah untuk Indonesia.
Ratih Maria Dhewi, adalah salah satu dari sekian banyak wanita inspiratif yang dimiliki oleh Bangsa Indonesia. Potret Kartini masa kini. Rasa nasionalismenya tak memudar sedikitpun, meskipun dirinya berkelana di negeri orang. Ratih bertekad akan segera kembali mengabdikan diri untuk Indonesia tercinta.