Jakartakita.com – Para pencinta dim sum di Jakarta kini tak perlu lagi jauh-jauh ke Singapura atau ke Hong Kong untuk menikmati hidangan istimewa di restoran berbintang Michelin, Tim Ho Wan.
Kini, restoran sederhana asal Hong Kong dengan cita rasa bintang lima itu, telah hadir di Pantai Indah Kapuk, Jakarta. Ini merupakan gerai Tim Ho Wan yang pertama di Indonesia.
“Kami hadir di Jakarta untuk mendekatkan Tim Ho Wan dengan para penggemarnya di Jakarta,” jelas Michael Goh, Direktur Tim Ho Wan Jakarta, dalam siaran pers yang dirilis Minggu (19/4/2015).
Tim Ho Wan diprakarsai oleh Chef Mak Kwai Pui, seorang mantan Chef di Four Seasons Hong Kong yang memang piawai membuat dim sum, bersama dengan Chef Leung Fai Keung.
Berbekal pengalaman sebagai chef di hotel berbintang, Mak Kwai Pui mendirikan Tim Ho Wan, spesial menyuguhkan dim sum. Untuk menjamin kesegaran, dim sum hanya dimasak sesuai pesanan.
Tim Ho Wan menerapkan sistem siapa-yang-datang-lebih-awal akan dilayani terlebih dulu. Peminatnya yang banyak telah menciptakan budaya antri yang unik di setiap outlet Tim Ho Wan di seluruh dunia.
Selain Hong Kong, saat ini Tim Ho Wan sudah merambah Singapura, Filipina, Taiwan, Malaysia dan Australia.
Restoran yang menyuguhkan hidangan otentik dim sum Hong Kong ini populer dengan empat hidangan terbaiknya yang berlabel “Big Four Heavenly Kings yaitu roti manis bakar dengan daging barbekyu, steamed egg cake, vermicelli roll, dan pan fried carrot cake.
Hidangan lainnya yang tak kalah populer adalah steamed chicken feet yang dihidangkan dengan saus abalone dan sejumlah hidangan otentik ala Hong Kong lainnya yang siap membuat pelanggan di Jakarta antri untuk sebuah cita rasa yang unik.
“Saat ini Tim Ho Wan baru membuka lantai 1 untuk menerima pengunjung. Namun mulai Mei 2015, Tim Ho Wan akan membuka reservasi untuk ruangan khusus di lantai 2 dan acara di lantai 3,” jelas Michael.
Sebagai informasi, Michelin Guide merupakan sebuah lembaga pemeringkat restoran terpercaya dan bergengsi di dunia. Inspektur Michelin melakukan review atas restoran secara anonim. Mereka tidak boleh memperkenalkan diri sebagai inspektur Michelin. Makanan dan semua biaya ditanggung oleh Michelin, bukan oleh restoran yang sedang direview. Para inspektur Michelin ini juga tidak boleh berbicara dengan para jurnalis dan hasil review mereka dilaporkan di pertemuan tahunan untuk mengkategorikan restoran ke bintang tiga, bintang dua, bintang satu atau tidak ada bintang.
Dalam hal ini, harganya yang amat terjangkau membuat pemrakarsa restoran ini menyebut Tim Ho Wan sebagai “restoran berbintang Michelin paling terjangkau di dunia”.