Upaya untuk mengatasi ketidakadilan tersebut adalah salah satu agenda utama penyelenggaraan konferensi tingkat tinggi negara-negara Asia Afrika ini. “Dunia menanti langkah bangsa-bangsa Asia dan Afrika untuk menjawab tantangan ketidakadilan dan ketidakseimbangan global agar berdiri sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia,” tegas Presiden.
Ketidakadilan global, menurut Jokowi, dapat dijawab dengan mewujudkan semangat Bandung yang diperjuangkan dalam Konferensi Asia Afrika enam puluh tahun lalu. “Bangsa Asia Afrika harus mempererat kerjasama untuk menghapus kemiskinan, meningkatkan pendidikan dan pelayanan kesehatan, mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan memperluas lapangan kerja,” tuturnya.
Untuk tumbuh dan berkembang bersama, bangsa Asia Afrika harus meningkatkan solidaritas. Meningkatkan perdagangan dan investasi dengan membangun kerjasama ekonomi antar kawasan, membangun konektivitas, seperti pembangunan infrastruktur yang menghubungkan pelabuhan, bandara, dan jalan-jalan.
Presiden menegaskan Indonesia siap bekerjasama dengan semua pihak untuk mewujudkan peningkatan hubungan kerjasama ekonomi antar kawasan. Apalagi mengingat Indonesia adalah kekuatan ekonomi baru yang sedang bangkit, negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, dan negara demokrasi terbesar ketiga di dunia.