Jakartakita.com – Warga Jakarta pasti sudah sering melewati jalan raya pancoran, disana ada sebuah patung seorang pria yang sedang menunjuk. Ya.. Patung Dirgantara ini di bangun pada masa pemerintahan Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno ini memiliki tinggi 11 meter dengan tinggi kaki patung mencapai 27 meter.
Patung ini dikenal juga dengan sebutan ‘Patung Pancoran’, yang merupakan salah satu landmark atau simbol penanda ibu kota Jakarta dan sudah terkenal dimana – mana.
Patung Pancoran ini dirancang oleh pematung asal Yogyakarta bernama Edhi Sunarso, kala itu patung ini dibangun atas permintaan Bung Karno dengan total biaya sebesar Rp 12 juta.
Hal menarik dari patung ini adalah mengenai arah acungan tangan dari Patung Pancoran. Banyak spekulasi yang hadir ditengah masyarakat mengenai kemana arah Patung Pancoran ini sebenarnya menunjuk?
Dikabarkan bahwa Patung Pancoran menunjuk ke tempat rahasia dimana Bung Karno meletakkan harta kekayaannya. Namun, tersiar juga kabar lain, yang menceritakan bahwa patung ini menunjuk ke arah Pelabuhan Sunda Kelapa yang merupakan jantung peradaban bangsa Indonesia selama penjajahan Belanda.
Dilansir dari jakarta.go.id, tangan patung ini sebenarnya menunjuk ke arah utara, yaitu tempat Bandar Udara Internasional Kemayoran berada.
Bandara Udara Internasional Kemayoran sendiri adalah bandara internasional pertama yang dibangun di Jakarta. Bandara tersebut dahulu khusus melayani seluruh rute penerbangan domestik dan internasional, sebelum akhirnya dipindahkan ke Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta.
Selain menunjuk ke arah utara, patung ini juga dibangun persis di depan kompleks perkantoran Wisma Aldiron Dirgantara, yang dulunya adalah Markas Besar TNI Angkatan Udara. Posisinya dibuat disitu, khusus untuk menyambut para pendatang yang baru saja mendarat di Bandar Udara Halim Perdanakusuma.
Lebih lanjut, Patung Dirgantara (Patung Pancoran) tersebut dibangun untuk menunjukkan keperkasaan bangsa Indonesia di bidang kedirgantaraan. Penekanan dari bentuk patung ini adalah, untuk mencapai keperkasaan, bangsa Indonesia mengandalkan sifat-sifat jujur, berani dan bersemangat.