“Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan,” jelas Direktur Departemen Komunikasi Peter Jacobs seperti dilansir situs resmi BI, Senin (11/5/2015).
Cadangan devisa pada April memang tercatat lebih rendah dibanding bulan sebelumnya yang sebesar US$ 111,6 miliar. Hal ini disebabkan oleh peningkatan pengeluaran untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah, dan penggunaan devisa dalam rangka stabilisasi nilai tukar rupiah, sesuai dengan fundamentalnya mendorong turunnya posisi cadangan devisa tersebut.