Beras Plastik Ternyata Sudah Lama Diproduksi China

Jakartakita.com – Ternyata jauh hari sebelum Indonesia dihebohkan oleh keberadaan beras palsu dari China yang terbuat dari campuran plastik. Ternyata China sudah memproduksi beras palsu sejak tahun 2011. Fakta tersebut dilaporkan oleh   Media The Korea Times  pada 20 Januari 2011.

Dalam laporannya, diduga, perusahaan-perusahaan China telah memproduksi beras palsu yang dicampur dengan plastik. Beras palsu itu pun dijual secara massal di China, terutama di kota Cina Taiyuan, Provinsi Shaanxi.

Nasi palsu tersebut merupakan gabungan dari kentang, ubi jalar, dan plastik. Hal ini dibentuk oleh mencampur kentang dan ubi jalar ke dalam bentuk biji beras, kemudian menambahkan resin sintetik industri. Karena nasi tidak berperilaku seperti beras normal, tetap sulit bahkan setelah itu telah dimasak. Resin sintetis tersebut juga bisa sangat berbahaya jika dikonsumsi.

Seorang pejabat Restoran Cina Association mengatakan bahwa makan tiga mangkuk nasi palsu ini akan seperti makan satu kantong plastik. Karena keseriusan masalah ini, ia menambahkan bahwa akan ada penyelidikan pabrik diduga memproduksi beras. Sementara itu, biaya rendah beras palsu adalah memungkinkan grosir untuk membuat keuntungan yang besar.
Vietnam Semakin Prihatin atas Keamanan Pangan

Selama ini China terkenal dengan membuat beragam jenis makanan. Laporan dari The Global Times menyebutkan pada Juli 2010 perusahaan di Xi’an, Shaanxi memalsukan beras Wuchang yang mahal dengan mencampur nasi biasa.

Sejumlah perusahaan Cina telah terlibat selama bertahun-tahun di berbagai skandal yang melibatkan barang palsu atau tercemar. Mungkin yang paling berbahaya dari semua melibatkan makanan, termasuk susu skandal 2008 sekarang terkenal di mana susu buatan Cina ditemukan mengandung racun melamin. Hasil akhirnya adalah 290.000 korban yang jatuh sakit dan 11 kasus kematian yang dicurigai.

Dilaporkan The Straits Times, beras itu kini beredar di negara yang berpenduduk banyak seperti Indonesia, Vietnam, dan India. Bahkan dilaporkan juga sudah masuk ke Singapura, meski kemudian dibantah oleh pemerintahnya.

Beras PlasuchinaShaanxiTaiyuan
Comments (0)
Add Comment