Apakah Penyumbang Polusi Udara Terbesar di Jakarta?

foto: Don Peter

Jakartakita.com – Jakarta sebagai Ibukota Negara masih menjadi magnet yang mampu menarik para pendatang daerah untuk berkunjung. Sayangnya, semakin tinggi populasi manusia di Jakarta, kepemilikan kendaraan bermotorpun semakin tinggi.

Seperti dilansir dari Antara, peneliti perubahan iklim dan kesehatan lingkungan Universitas Indonesia dr. Budi Haryanto mengatakan,  85 persen pencemar udara Jakarta berasal dari kendaraan bermotor.

Pengajar di Fakultas Kesehatan Masyarakat itu memperkirakan risiko pencemaran udara di Jakarta masih tinggi sampai lima tahun ke depan karena kebutuhan akan kendaraan dan penggunaan bahan bakar minyak masih meningkat hingga 2030.

Selain akibat kendaraan bermotor, pencemaran udara juga terjadi akibat penggunaan bahan bakar, kegiatan industri dan sampah padat yang ketika mengalami degradasi mengeluarkan zat metan.

Pencemar udara bisa berupa gas dan debu. Gas pencemar seperti sulfur oksida, nitrogen oksida, karbon monoksida, dan hidrokarbon bisa menyebabkan gangguan organ vital seperti sistem saraf pusat dan ginjal jika masuk ke tubuh.

Sementara partikel debu apabila masuk ke tubuh bisa menyebabkan hidung tersumbat, batuk, infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), asma dan penyakit bronkhitis.

Oleh karena itu, Budi pun menyarankan orang agar menggunakan masker ketika melewati jalan dengan udara tercemar. Sedangkan penyaring udara juga diperlukan di ruangan tertutup.

asap kendaraanpolusi udara
Comments (0)
Add Comment