“Kelompok Bank Dunia berkomitmen untuk membangun kemitraan erat dengan Indonesia, kemitraan yang telah berlangsung selama enam dekade,” kata Kim seperti dikutip melalui laman Bank Dunia, Kamis (21/5/2015). Kantor perwakilan pertama Bank Dunia di luar Washington DC dibuka di Jakarta pada tahun 1968, dan juga merupakan kantor perwakilan terbesar.
“Kami ingin mewujudkan salah satu komitmen pendanaan kami yang terbesar di dunia untuk Indonesia melalui kantor perwakilan Jakarta. Kami ingin berbagi dengan Indonesia akan pengetahuan global dan keahlian teknis kami di berbagai sektor seperti energi, kesehatan, pendidikan, ekonomi maritim sampai ke pelayanan masyarakat di daerah,” ucap Kim.
Dari rencana pendanaan sebesar US$ 11 miliar tersebut, senilai US$ 8 miliar akan berasal dari Bank Dunia (International Bank for Reconstruction and Development atau IBRD). Untuk US$ 3 miliar lainnya berasal dari International Finance Corporation (IFC) dan Multilateral Investment Guarantee Agency (MIGA).
Sebagai informasi, angka US$ 8 miliar dari IBRD mencerminkan kenaikan pinjaman kepada Indonesia sebesar 25 persen dari periode empat tahun sebelumnya. IBRD telah memberi pinjaman kepada pemerintah negara-negara berkembang dan negara berpendapatan rendah yang layak kredit. IFC mendanai proyek-proyek investasi, memobilisasi dana di pasar keuangan internasional dan menyediakan jasa konsultasi kepada sektor swasta dan pemerintahan. MIGA menawarkan asuransi resiko politik (garansi) kepada investor dan peminjam.