Kamis (27/5/2015) pukul 10.00 malam adalah pertama kali Ray menyadari, kalau Liam anak kesayangannya hilang. Anehnya, saat balita yang akrab dipanggil Liam tersebut lenyap. Lenyap pula sang istri, Harucha T. Aly, Sri Hartati (ibu mertua) dan Lida (pembantu) dari kediamannya di wilayah Rawamangun, Jakarta Timur. Maka Ray pun berpendapat bahwa kasus tersebut erat kaitannya dengan permasalahan internal keluarganya.
Meski sudah hampir tiga minggu belum mendapatkan kabar, namun Ray tak pernah menyerah. Dia pun bolak-balik menyambangi Polda Metro Jaya untuk mendapatkan perkembangan dari laporan kehilangan anaknya. Ray pun tetap tabah menyambangi kediaman keluarga sang istri, menghubungi sang istri dan kerabatnya demi mencari tahu keberadaan sang anak.
Akhir pekan lalu, Ray sempat menerima pesan sms gelap dari seseorang yang diduga istrinya. Isi sms itu menyebutkan kalau Ray mau melihat sang anak, maka dia harus menyediakan uang sebesar 500 juta rupiah. Ray pun menyanggupi dan si pengirim memberikan nomer rekening. Namun Ray tak mau mengirim sebelum tahu persis bahwa anaknya baik-baik saja.
Dan Senin (15/6/2015) siang ini, Ray terlihat sumringah menyambangi Polda Metro Jaya. Pasalnya, pihak Jatanras Polda Metro Jaya menyatakan sudah mengetahui keberadaan Liam (3) dan siap mempertemukannya dengan Ray, hari ini juga. Namun sayang, harapan Ray untuk bertemu Liam hari ini musnah sudah. Karena hingga malam, Liam masih belum kelihatan batang hidungnya.
Kepala Unit I Subdit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Ditreskrimum Polda Metro Jaya Komisaris Buddy Towoliu, yang selama ini menjadi tempat Ray berharap pun tidak bisa memberikan alasan apapun kepada Ray perihal mengapa Liam tak jadi muncul. Janji tinggal janji.
Walau Ray kecewa berat kepada janji aparat polisi yang hendak mempertemukannya dengan Liam hari ini. Namun, Ray tetap berharap, suatu hari dirinya akan berkumpul kembali dengan Liam.