Jakartakita.com – Sepertinya negeri ginseng Korea Selatan saat ini sedang mengalami darurat penyakit MERS.
Pasalnya, korban tewas akibat penyakit MERS di Korea Selatan terus merangkak naik, yang hingga kini telah mencapai 20 orang. Sementara itu, jumlah warga yang terjangkit juga bertambah delapan orang.
Adapun korban terbaru MERS adalah wanita berusia 54 yang juga mengidap bronchitis dan tekanan darah tinggi. Kebanyakan korban tewas akibat MERS adalah warga lanjut usia atau memiliki penyakit bawaan.
Sementara itu, delapan kasus baru MERS menjadikan jumlah penderita virus pernafasan ini di Korea Selatan mencapai 162 orang, yang merupakan jumlah kasus MERS terbesar di luar Arab Saudi, negara asal virus ini.
Kantor berita Reuters dalam laporannya, Rabu (17/6/2015) menyebutkan bahwa lembaga kesehatan dunia – WHO, sampai-sampai menyebut wabah MERS di Korsel sangat “besar dan rumit”.
Pasalnya, saat ini lebih dari 6.500 orang dikarantina, baik di rumah maupun di rumah sakit. Tiga rumah sakit terpaksa ditutup sebagian, sementara dua lainnya disegel dengan pasien dan staf medis dikunci di dalamnya.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Korsel mengatakan, 19 orang yang sempat didiagnosa mengidap MERS telah pulih dan diperbolehkan pulang dari rumah sakit.
Dirunut asal mulanya, MERS di Korsel dimulai dari seorang pria 68 tahun yang baru kembali dari negara-negara Timur Tengah pada Mei lalu.
Ketidaktahuan dokter soal riwayat perjalanan penderita pertama ini menyebabkan penularan semakin cepat, terutama di antara pasien lainnya di rumah sakit.