Jakartakita.com – Penggunaan Kartu Jakarta Pintar (KJP) diduga tidak tepat sasaran. Pasalnya, berdasarkan data banyak KJP yang digunakan untuk hal yang tidak menunjang pendidikan. Bahkan menurut Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Arie Budhiman, tercatat ada transaksi KJP untuk membeli bensin, emas, handphone, karaoke, dan kredit motor.
Penyalahgunaan Kartu Jakarta Pintar (KJP) oleh siswa dan orang tua siswa, akan ditinjau ulang oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Jika terbukti melakukan pelanggaran, baru akan dilaporkan kepada pihak yang berwajib.
Tentunya nanti pemilik KJP bermasalah akan diinvestigasi untuk kepentingan klarifikasi siapa yang menyalahgunakan KJP. Kalau anaknya yang melakukan penyelewengan maka Ahok akan membekukan KJP-nya.
Sementara itu, Corporate Secretary Bank DKI, Zulfarshah mengatakan, pihaknya telah memberikan 20 nama ke Pemprov DKI Jakarta sebagai sampling. Ia menyebut saat ini sudah melaksanakan sosialisasi KJP ke sekolah-sekolah sebanyak dua kali.
Sosialisasi ini bertujuan memberikan edukasi tentang apa yang boleh dan tidak boleh dibeli dengan menggunakan KJP. Lengkap dengan sanksi yang akan diberikan bila melakukan penyalahgunaan.