Jakartakita.com – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut musim kering atau kemarau di wilayah Jabodetabek pada tahun ini terjadi lebih panjang dibanding biasanya. Padahal, pada tahun-tahun lalu, saat memasuki bulan September dan Oktober, warga Jabodetabek sudah bisa merasakan guyuran musim hujan.
Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Mulyono Rahadi Prabowo kepada Kompas menjelaskan, kondisi iklim kering yang menyelimuti kawasan Jabodetabek akan berlangsung hingga jelang akhir tahun ini.
Fenomena El Nino yang terjadi di kawasan Pasifik membuat sejumlah kawasan di daerah ini ikut terpapar efeknya yang menyebabkan terjadi kekeringan. Tak terkecuali di Jabodetabek, uap hujan yang seharusnya sudah menyublim pada bulan-bulan September ini untuk hujan, menjadi terbawa ke arah Indonesia timur, imbas efek El Nino. Hal itulah yang membuat musim kemarau berlangsung lebih lama.
Wah, sepertinya kita harus mulai membiasakan diri dengan cuaca panas terik di jabodetabek hingga November-Desember 2015.