Take a fresh look at your lifestyle.

Wow, Empat Mahasiswa IPB Ini Ciptakan Gula Berbahan Dasar Singkong!

0
foto: istimewa
foto: istimewa

Jakartakita.com – Gula merupakan salah satu kebutuhan strategis masyarakat. Gula biasanya tidak dikonsumsi secara langsung, namun dicampur atau ditambahkan ke dalam  makanan atau minuman. Makanya tak heran kalau gula merupakan salah satu komoditas strategis yang dilindungi peredarannya oleh pemerintah.

Sampai saat ini, tebu merupakan bahan pembuat gula yang paling banyak digunakan. Sudah ada gula berbahan dasar bulir jagung. Namun bagaimana kalau singkong bisa dijadikan gula?

Empat mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) berhasil menemukan pembuatan gula rendah kalori dari limbah singkong. Penemuan ini membuat mereka dianugerahi medali emas oleh WIFFA setelah bersaing dengan beberapa negara di Asia dan Eropa yang dilaksanakan di Macau, Hongkong, beberapa waktu lalu.

Related Posts
1 daripada 261

Keempat mahasiswa ini adalah Galih Nugraha (22) asal Tasikmalaya, Putri Vionita (21) asal Banyuwangi, Faraouq (22) asal Cilacap dan Abdul Aziz (22) asal Boyolali. Keempat mahasiswa ini pun mewakili Indonesia di kancah internasional dan membuat kagum mata dunia setelah berhasil dengan penemuannya dari limbah yang biasa dibuang oleh masyarakat Indonesia.

Menurut Farouq, proses pembuatan gula cair dari kulit singkong juga cukup sederhana. Kulit singkong yang sudah direndam selama tiga hari, diblender dengan campuran air, lalu diambil patinya.

Bubur kulit singkong yang sudah menjadi pati dimasukkan sejumlah enzim alfa-emilase, lalu didinginkan dari suhu 105 derjat celcius menjadi 60 derjat celcius, kemudian dimasukkan ke dalam toples kaca sakarifikasi (pemecahan gula komplek menjadi sederhana) dengan penambahan enzim amiloglukosidase. Setelah melalui proses sakarifikasi kemudian masuk ke dalam proses pemucatan dengan arang aktif. Tahap selanjutnya, dilakukan penyaringan dan proses penguapan (Evaporasi) untuk memekatkan hasil gula cair.

Sementara itu, Galih Nugraha menambahkan, gula cair yang rendah kalori ini dapat digunakan oleh  penderita diabetes dan orang yang sedang menjalankan program diet. Selain kandungan lemak gula cair dari kulit singkong lebih rendah,  gula cair ini juga  dapat menjadi alternatif pengguna gula selain gula kelapa. 

Lebih jauh Abdul Aziz mengatakan, mereka melihat besarnya potensi singkong yang diproduksi oleh Indonesia, namun minim pemanfaatan limbah kulitnya.Aziz menambahkan, Indonesia termasuk lima negara penghasil singkong terbesar di dunia. Angka Badan Pusat Statistik 2014 menyatakan produksi singkong nasional mencapai 23 juta ton lebih. Pengolahan singkong menghasilkan limbah sekitar 15 sampai 20 persen dari berat umbi. Menurutnya, potensi ini sangat besar. Jika mampu memproduksi gula cair dari kulit singking, maka Indonesia tidak perlu tergantung pada gula impor.

Tinggalkan komen