Jakartakita.com – Setelah sempat mangkrak beberapa lama, jalan Tol Cimanggis-Cibitung 26,3 kilometer (km) ditargetkan selesai konstruksinya dan beroperasi di Januari 2018. Jalan tol ini akan beroperasi dengan tarif Golongan I untuk jarak terjauh sekitar Rp 28.109.
Waskita Toll Road, investor utama proyek Jalan Tol Cimanggis-Cibitung mengalokasikan dana sebesar Rp 7 triliun untuk pembangunan tol tersebut. Jumlah itu sudah termasuk biaya konstruksi jalan tol.
Direktur Utama PT Waskita Toll Road, Herwidiakto mengatakan, di 2011 saat Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) tol ini ditandatangani, tarif untuk Golongan I dipatok pada angka Rp 835/km, dengan asumsi tol ini sudah beroperasi pada tahun 2014.
Berdasarkan rencana baru yang mewajibkan Jalan Tol Cimanggis-Cibitung beroperasi pada 2018, maka tarif tol tersebut kemungkinan akan mengalami kenaikan.
Dengan asumsi tersebut, maka tarif tol tersebut sudah naik 28% setelah 2 tahun terlambat sejak target operasi awal di 2014, hingga jelang beroperasinya jalan tol di 2018, atau menjadi Rp 1.068/km.
Dengan panjang total mencapai 26,3 km, maka dapat dihitung bahwa tarif Golongan I untuk jarak terjauh adalah Rp 28.109.
PT Cimanggis Cibitung Toll Ways ini sebelumnya dimiliki oleh PT Bakrie and Brothers Tbk sebesar 15%, dan PT Bakrie Toll Road Indonesia sebesar 85%.
Dengan pengambilalihan tersebut, susunan pemegang saham berubah menjadi 90% dimiliki oleh PT Waskita Toll Road, anak usaha Waskita Karya, 5% dimiliki oleh Bakrie and Brothers dan porsi PT Bakrie Toll Road menciut signifikan menjadi hanya 5%.