Jakartakita.com – ABB, kelompok perusahaan teknologi ketenagalistrikan dan otomatisasi terkemuka di dunia, meresmikan fasilitas produksi terbarunya yang terletak di Tangerang, Indonesia.
Pabrik baru yang akan memproduksi air-insulated switchgear (AIS) tegangan menengah ini, merupakan bagian dari rencana investasi ABB di Indonesia sebesar USD20 juta yang termasuk didalamnya pembangunan pabrik produk listrik tegangan rendah di Cibitung – Jawa Barat yang telah diresmikan ABB tahun lalu.
“Fasilitas produksi yang canggih di pabrik ini, akan membantu kami merespon peningkatan kebutuhan konsumen di sektor distribusi energi, serta menegaskan komitmen kami untuk melakukan investasi di Indonesia dan Asia Selatan,” ungkap Richard Ledgard, Country Managing Director ABB di Indonesia, dalam siaran pers yang diterima Jakartakita.com, Kamis (8/10/2015).
“Investasi ini memperkuat jejak langkah kami secara global, sesuai dengan Next Level Strategy dari ABB yang difokuskan pada upaya mendorong penciptaan nilai-nilai berkelanjutan serta pertumbuhan pasar,” sambungnya.
Dengan fasilitas produksi seluas 3.700 meter persegi, pabrik ini akan memproduksi rangkaian produk AIS tegangan sedang, seperti UniSwitch, UniSec, UniGear dan UniGear Digital, yang merupakan sebagian dari inovasi produk switchgear tegangan menengah yang paling inovatif.
Adapun pabrik semi-otomatis ini dirancang untuk menjalankan proses produksi yang efisien, dengan kapasitas mencapai 4.000 panel switchgear per tahun.
Saat ini, lebih dari sejuta panel AIS buatan ABB telah digunakan di lebih dari 100 negara di seluruh dunia, pada lingkungan yang menantang seperti galangan lepas pantai, kapal pengangkut dan tambang LNG, atau pada kapal pesiar, selain tentunya untuk penggunaan umum seperti pada industri manufaktur, gardu induk, pembangkit listrik, pabrik kimia, pusat data, pembangkit listrik tenaga angin serta berbagai arena olahraga.
Asal tahu saja, Switchgear yang diproduksi di pabrik baru ABB akan mendukung distribusi energi listrik secara efisien dan andal dalam rangka memenuhi kebutuhan energi listrik yang terus meningkat seiring dengan pesatnya laju urbanisasi serta pertumbuhan sektor industri. Selain untuk memenuhi kebutuhan domestik, pabrik baru ini juga akan berfungsi sebagai titik suplai yang memegang peranan penting di tingkat regional.