Jakartakita.com – Sejak tahun 2008, tanggal 15 Oktober ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia (HCTPS) dan diperingati untuk menyerukan kepada masyarakat dunia perlunya meningkatkan praktek higiene dan sanitasi. Peringatan itu dirayakan oleh 120 juta penduduk di seluruh dunia yang tinggal di 70 negara dan tersebar di lima benua.
Tahun 2015 dunia merayakannya dengan tema “Raise a hand for hygiene!”. Sedangkan tema lokal kali ini adalah ‘Tangan Bersih Pangkal Sehat’. Tema ini mengemukakan kebersihan tangan penting untuk menciptakan kehidupan yang nyata.
Cuci tangan pakai sabun adalah perilaku sehat yang terbukti secara ilmiah dapat mencegah penyebaran penyakit menular, seperti cacingan, diare, ISPA, Flu Burung bahkan dapat mengurangi resiko kanker.
Direktur Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan dr Imran Agus Nurali SpKO mengatakan, cuci tangan ternyata dapat melindungi kesehatan keluarga dengan menurunkan kasus diare sebesar 47 persen, juga mencegah masalah infeksi saluran napas akut (ISPA), dan flu burung sekitar 50 persen.
Data UNICEF pun menunjukkan, mencuci tangan pakai sabun mampu mencegah kematian sekitar 2/3 anak di bawah usia 5 tahun di seluruh dunia.
Mencuci tangan yang efektif, yaitu dengan air mengalir dan pakai sabun. Jika tidak pakai sabun, kuman maupun bakteri tetap ada di tangan.
Adapun waktu penting cuci tangan wajib dilakukan saat sebelum makan, sesudah buang air besar, sebelum memegang bayi, sesudah menceboki anak, dan sebelum menyiapkan makanan untuk keluarga di rumah.