Riset Bank DBS : BI Masih Akan Tetap Pertahankan Suku Bunga Tinggi

foto : istimewa

Jakartakita.com – Bank DBS Indonesia memperkirakan, Bank Indonesia (BI) akan tetap mempertahankan kebijakan moneternya ke depan, walaupun adanya risiko penurunan terhadap pertumbuhan PDB.

Ekonom Bank DBS Indonesia, Gundy Cahyadi mengungkapkan, meningkatnya inflasi menjadi alasan terkait kebijakan BI tersebut, yang bertentangan dengan kebijakan beberapa bank sentral di Asia yang memangkas suku bunganya di beberapa minggu belakangan.

“Alasan pertama adalah meningkatnya inflasi. Tidak seperti negara lain di Asia, tingkat inflasi inti di Indonesia sejak 2014 lalu sudah mengalami kenaikan. Pelemahan rupiah yang berkelanjutan terhadap dollar Amerika terus berlanjut dalam meningkatkan harga barang domestik. Ini mengingat bahwa import content of production diperkirakan sekitar 70 persen,” jelas Gundy, dalam siaran pers yang diterima Jakartakita.com, Jumat (16/10/2015).

Namun demikian, lanjutnya, jangan pernah mengesampingkan kemungkinan adanya kenaikan suku bunga.

“Walaupun kita memperkirakan BI untuk menjaga tingkat suku bunga stabil hingga tahun depan, suku bunga jangka pendek di market sendiri sebenarnya sudah melonjak. Dalam dua bulan terakhir, 3m JIBOR meningkat mencapai 70bps. Hasil dari SDBI juga ikut naik hingga 50bps di hampir semua jangka waktu tenor,” jelasnya lagi.

Ditambahkan, peningkatan suku bunga mungkin counter intuitive dikarenakan banyaknya resiko terhadap pertumbuhan PDB. Namun jika memang underlying demand untuk kredit perbankan rendah, suku bunga yang lebih tinggi mungkin tidak akan terlalu berpengaruh pada laju pertumbuhan kredit baru bank.

“Di saat bersamaan, jika suku bunga lebih tinggi akan meningkatkan kepercayaan terhadap mata uang rupiah, pada akhirnya akan berpengaruh positif terhadap prospek pertumbuhan PDB,” tandas dia.

 

Bank DBSbank dbs indonesiaBank Indonesiabi rateInflasiPDBpelemahan rupiahrisetsuku bunga bank indonesia
Comments (0)
Add Comment