Jakartakita.com – PT KAI Commuter line Jabodetabek (KCJ), penyedia jasa kereta Commuter, berencana menutup loket tiket harian berjaminan (THB) manual. Nantinya untuk efisiensi keberadaan loket tersebut akan digantikan dengan ticket vending machine.
Hal ini dilakukan setelah sebelumnya diadakan Focus Group Discusion (FGD) dengan Badan penelitian dan pengembangan (Balitbang) Kementerian Perhubungan, Direktur Utama KCJ M Fadhil untuk mengurangi penggunaan tiket harian atau THB. Sebab, pembuatan kartu tiket memakan biaya produksi yang tinggi.
Menurut Fadhil, pembuatan kartu THB itu cukup mahal. Setiap kartu membutuhkan chip senilai 2 dollar AS. Padahal banyak orang yang tidak mengembalikan kartu atau malah mengembalikannya dalam keadaan rusak. Tentu saja ini merugikan PT KCJ.
Berdasarkan data KCJ, per Oktober 2015 penggunaan uang elektronik sebagai tiket elektronik antara lain Flazz BCA 5,98 persen, e-money Mandiri 5,52 persen, Tap Cash BNI 0,69 persen dan BRIZZI BRI 0,5 persen.
Sedangkan pengguna kartu Multitrip keluaran KCJ mencapai 44,12 persen dan tiket harian 43,19 persen atau sekitar 300 hingga 400 ribuan penumpang per harinya.
Per Oktober 2015 rata rata volume penumpang KRL per hari mencapai 736.302 penumpang. Tahun 2015 volume per hari tertinggi terjadi pada Juni 2015 sebanyak 914.840 penumpang.