“Seperti yang telah tersebar di media, saya secara langsung merasakan kehilangan orang yang dikasihi saat terjad serangan teroris di Paris. Sepupu saya, Asta Diakite, merupakan salah satu korban penembakan yang berlangsung kemarin, bersama dengan ratusan warga Perancis tak bersalah lainnya. Ia bagaikan kakak perempuan saya sendiri,” ungkap Diarra dalam akun Twitternya, dikutip ESPN Soccer, Minggu (15/11/2015).
“Dalam kondisi seperti sekarang ini, sangat penting bagi kita semua untuk bersatu melawan horor yang tak mengenal warna kulit ataupun agama. Mari bersatu dalam cinta, respek, dan kedamaian. Terima kasih atas seluruh perhatian Anda, jaga diri Anda dan orang-orang yang Anda kasihi, dan semoga para korban dapat beristirahat dengan tenang,” tulis gelandang Olympique Marseille yang pernah membela Chelsea tersebut.
Diarra saat terjadinya serangan teroris tengah membela tim nasional Perancis melawan Jerman di Stade de France, yang juga diincar teroris sebagai sasaran serangan. Sebelum teroris bisa masuk ke stadion, ia ketahuan membawa bom oleh pihak sekuriti dan dihentikan. Tapi kemudian sang teroris meledakkan bom saat hendak melarikan diri dari para petugas sekuriti.
Striker Perancis Antoine Griezmann, yang bermain bersama Diarra dalam pertandingan persahabatan melawan Jerman, juga nyaris kehilangan saudarinya dalam aksi teroris di Paris. Beruntung saudari Griezmann dapat keluar dengan selamat dari Bataclan, tempat terjadinya pembunuhan keji terhadap lebih dari 100 orang yang kebanyakan penonton konser.