Manajemen Go-Jek Buka Suara Soal Pemotongan Honor Driver

Jakartakita.com –  Hari ini, Senin (16/11/2015). Sejumlah driver GO-JEK mendatangi kantor pengelola di wilayah Kemang Selatan Raya no. 99 B, Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Mereka melakukan unjuk rasa di sana soal pemotongan honor yang dilakukan sepihak oleh manajemen Go-Jek.

Manajemen PT Go-Jek Indonesia pun buka suara soal pemotongan honor driver yang dilakukan. Go-Jek  mengakui bahwa jaket dan helm yang dikenakan pengemudi tidak gratis.

Ada cicilan yang harus dibayar pengemudi untuk dua perlengkapan itu. Yaitu masing-masing Rp 5.000 per hari selama 38 hari.

Meski tidak gratis, jaket dan helm harus dikembalikan saat pengemudi tidak lagi menjadi pengemudi Go-Jek. Kebijakan itu berlaku untuk mencegah penyalahgunaan atribut tersebut. Perusahaan juga tidak akan mengembalikan uang hasil cicilan dari pengemudi. Uang cicilan tersebut untuk menutupi biaya depresiasi dari pemakaian perangkat tersebut.

Meski ada cicilan jaket dan helm yang harus dibayar pengemudi, pihak manajemen Go-Jek membantah bahwa pemotongan honor yang mereka lakukan pada pekan lalu bukan untuk pembayaran kedua benda tersebut.

Vice President Bidang Operasional PT Go-Jek Indonesia, Tadeus Nugraha menjelaskan kalau pemotongan honor yang dilakukan pada pekan lalu digunakan untuk cicilan telepon seluler. Adapun cicilan untuk jaket dan helm sudah dilunasi pada dua bulan pertama ketiga pengemudi bergabung dengan Go-Jek.

Tadeus juga membantah bahwa pihaknya melanggar kesepakatan dengan tidak menggratiskan jaket dan helm. Semua sudah dibicarakan di awal dan rutin disosialisasikan setiap ada pertemuan driver Go-Jek.

androidAplikasiDemodriverGo-JekiOSojek onlinepemotongan honorunjuk rasa
Comments (0)
Add Comment