Jakartakita.com – Bekasi, Jawa Barat, sebagai kawasan penyangga Ibu Kota Jakarta, kini telah tumbuh menjadi lokasi hunian yang diminati tak hanya warga Bekasi tetapi juga warga Jakarta. Selain harganya yang masih terbilang murah, lokasi Bekasi juga tergolong strategis.
Pasalnya, Bekasi punya akses terbaik, ada jalan tol dengan 10 exit salah satunya Bekasi Barat. Selain itu ada jalur kereta double-double track, akses tol JORR, dan tol Becakayu saat ini sedang dibangun. Di Bekasi juga ada ribuan perusahaan industri yang tidak dimiliki kawasan lain di Jabodetabek. Itulah mengapa dari total luas wilayah Kota Bekasi 21.000 ha dengan bagian tata ruang 9.500 ha, saat ini sisa ruang pembangunan perumahan hanya 1.700 ha.
Melihat sisa lahan tersebut, Kepala Dinas Tata Kota Bekasi Ir. A Koswara di Hotel Horizon, Bekasi, Kamis (18/11/2015), menyampaikan hunian strategis yang bisa dikembangkan di Kota Bekasi saat ini adalah hunian vertikal. Dirinya mengatakan, saat ini terdapat 29 pengembang apartemen dengan realisasi 50.135 unit apartemen.
Banyaknya hunian apartemen, dalam tata ruang Kota Bekasi, telah diakomodir wilayah mana saja yang wajib hunian vertikal atau prioritas vertikal. Karena itu, 29 pengembang tersebut, siap membangun apartemen di lokasi yang telah ditetapkan.
Menurutnya, dengan hunian vertikal ada beberapa keuntungan yang diperoleh, pertama kapasitas lebih daya tampung besar. Ruang Terbuka Hijau (RTH) lebih banyak, dengan skema pembangun RTH 30 persen untuk murni hunian dan jika campuran RTH 20 persen.