Pak Jamal, Tukang Sate Sarinah yang Mendadak Jadi Selebritis

Foto: Jakartakita.com/Harry Tanoso

Jakartakita.com – Seorang tukang sate bernama Jamal (65) tetap membuka lapak dagangannya yang hanya berjarak 100 meter dari lokasi kejadian saat serangan teroris terjadi di Starbuck Cofe, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, pada Kamis (14/1/2016).

Setelah postingan seorang netizen bernama Wimpy di jejaring sosial Path menjadi viral di media sosial, Pak Jamal dan sate-nya pun mendadak menjadi selebriti. Ia menjadi ‘buah bibir’ karena tetap cuek melayani pedagang sekalipun di sekitarnya polisi masih sibuk berurusan dengan pengejaran teroris.

foto: istimewa

Sekitar pukul 10.30 WIB, suara ledakan terdengar keras, Jamal tetap tidak beranjak dari tempatnya. Ia hanya diam dan terus menjaga dagangannya, sekalipun orang-orang berlarian ke arah Jalan Agus Salim, Sabang, Jakarta Pusat. Sebenarnya Pak Jamal sempat terpikir ingin lari juga, namun kemudian dia sadar kalau dia lari bagaimana dengan nasib gerobak satenya? Pak Jamal pun memilih untuk diam sambil menjaga  gerobak kecil miliknya yang berisikan menu aneka sate. Dari sapi, kambing hingga ayam.

Jamal membuka dagangan pada pukul 07.30 WIB. Sementara ledakan terdengar kencang dari arah Starbuck Cofe sekitar 10.30 WiB. Saat itu belum ada yang makan saat ledakan terjadi, namun setelahnya justru banyak yang ramai datang sekitar pukul 13.00 WIB.

Tak hanya menjadi selebriti dadakan yang menjadi incaran foto selfie warga dan target wawancara oleh sejumlah media. Ikon #KamiTidakTakut ini pun mengaku kebanjiran pembeli pasca fotonya menjadi trending topics. Kalau sebelum serangan terjadi, Pak Jamal hanya meraih omzet Rp 200 ribu – Rp 300 ribu sehari. Namun pada saat kejadian omzetnya justru mencapai Rp 700 ribu.

Dan sehari pasca teror bom, Jumat (15/1/2016). Pak Jamal pun kembali berjualan seperti biasa. Bahkan Pak Jamal didaulat menjadi salah satu ikon pada kampanye #KamiTidakTakut di kawasan Sarinah Thamrin, Jumat (15/1/2016) sore.

Bravo, Pak Jamal!

#KamiTidakTakutJamalSarinah Thamrinteror Bom SarinahTerorisTukang Sate Sarinah
Comments (0)
Add Comment