Jonan menegaskan, bagi siapapun yang bercanda mengaku membawa bom di bandara, akan diproses hukum. Pasalnya, orang yang bersangkutan telah memberikan informasi tidak benar dan hal ini melanggar Undang-undang Nomor 1 tahun 2009 tentang Penerbangan.
Untuk diketahui, UU Penerbangan telah mengatur sanksi bagi pemberian informasi palsu. Dalam pasal 437 ayat (1) disebutkan :
“Setiap orang menyampaikan informasi palsu yang membahayakan keselamatan penerbangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 344 huruf e dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun.”
Apabila informasi tidak benar itu sampai mengakibatkan kecelakaan atau kerugian harta benda, maka pelaku yang menyebarkan informasi tidak benar terancam hukuman pidana penjara paling lama 8 tahun. Hal tersebut diatur pada pasal 437 ayat (2).
Sementara itu, ayat (3) pasal tersebut berbunyi, “Dalam hal tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan matinya orang, dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun.“