Jakartakita.com – Sepanjang tahun 2015, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengklaim pihaknya sengaja mencoret anggaran pembangunan sekolah. Menurut dia, anggaran perbaikan sekolah pada tahun 2015 diduga digelembungkan atau di-mark up.
Dari data yang ia terima, biaya perbaikan untuk satu gedung sebesar Rp 20 miliar hingga Rp 30 miliar. Padahal, tahun ini, biaya perbaikan untuk satu gedung hanya menghabiskan dana anggaran Rp 10 miliar.
“Tahun lalu, karena mark up, mahal banget. Makanya saya coret. Kalau sekarang sudah sesuai, Rp 7 miliar sampai Rp 10 miliar, tergantung luas bangunannya,” kata Basuki di Balai Kota, Selasa (26/1/2016).
Basuki menilai, rusaknya bangunan SDN 08 Susukan, Ciracas, Jakarta Timur, adalah bukti bahwa pemerintah sebelumnya tidak memperhatikan gedung sekolah. Sejumlah fasilitas lain, seperti komputer, uninterruptible power supply (UPS), scanner, dan alat fitness, justru jadi prioritas.