Jelang Imlek, Warga Berbondong-Bondong Berburu Bandeng di Rawa Belong

foto: Jakartakita.com (Blitz)

Jakartakita.com – Selain ang pao, jeruk emas, dan kue keranjang, Imlek tidak meriah tanpa kehadiran ikan bandeng. Tradisi Imlek dan bandeng ini membuat kawasan Rawa Belong menjelang Imlek diramaikan oleh kehadiran puluhan penjual ikan bandeng.

Konon tradisi ini sudah berlangsung sejak zaman Betawi Tempoe Doeloe. Konsumen bandeng pun tidak hanya dari kalangan Tionghoa tetapi juga pribumi terutama Betawi. Mereka datang dari berbagai daerah seperti Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Mangga Dua dan kawasan lainnya di Jakarta.

Dari pantauan Jakartakita.com, hingga H-2 Imlek. Para pembeli masih berdatangan untuk membeli bandeng dari puluhan lapak dadakan yang berada di tepi jalan pertigaan Rawa Belong. Mereka datang dari sejumlah wilayah di Jakarta. Yang berburu ikan bandeng berukuran besar itu tak cuma mereka yang merayakan Imlek saja, banyak juga warga Betawi asli.

Yang istimewa dari bandeng Imlek ini adalah ukuran bandeng yang terbilang besar. Beratnya bisa mencapai 10 kali lipat dari bandeng biasa. Orang Tionghoa biasa menyajikan bandeng dalam upacara sembahyang menjelang tahun baru Imlek. Tradisi ini dimaksudkan untuk menghormati arwah para leluhur mereka agar di tahun baru rezeki mereka berlimpah. Bandeng yang sudah dimasak juga menjadi salah satu hantaran wajib untuk kerabat saat Tahun Baru Imlek.

‎Harganya pun tergolong cukup mahal jika dibandingkan dengan ikan bandeng di hari-hari biasa. Sebab ikan-ikan itu mendapat asupan makanan khusus sehingga menghasilkan ukuran yang lebih besar dan rasa yang lebih gurih.

Para pedagang mendapatkan pasokan ikan bandeng tersebut dari tempat budi daya ‎ikan di kawasan Muara Angke. Selain ikan bandeng tawar, para pedagang di Rawa Belong juga menyediakan bandeng laut.

bandeng imlekimlekrawa belong
Comments (0)
Add Comment