Jakartakita.com – Mudik lebaran atau pulang kampung saat Hari Raya Idul Fitri bukan hanya monopoli masyarakat di Indonesia, namun juga menjadi tradisi masyarakat di Cina yang akan merayakan tahun baru Tionghoa atau yang dikenal dengan Imlek.
“Biasanya saya selalu pulang ke Chengdu untuk merayakan tahun baru Imlek,” ujar Sindhy, wanita asal Chengdu yang mudik bersama sang suami Graham Clak asal Inggris dalam penerbangan London ke Chengdu dengan mengunakan pesawat British Airways, Jumat (5/2/2016).
Sindhy, yang berprofesi sebagai perawat selama 11 tahun di kota kecil dekat pingir pantai Brighton, tidak sendiri, dalam penerbangan BA 89 dari bandara Heathrow ke Chengdu dipenuhi penumpang asal negeri Tiongkok yang ingin merayakan Imlek. “Pesawatnya full dan banyak anak sekolah yang tengah menuntut ilmu di Kerajaan Inggris yang ingin merayakan Hari Raya Imlek beserta keluarga,” ujar pramugara penerbangan BA Andrew kepada BBC London.
Menurut Sindhy, wanita yang mempunyai satu adik lelaki dan tiga kakak perempuan itu, biasanya seluruh keluarga berkumpul di rumah ayah ibunya untuk merayakan Tahun Baru Imlek. Pemerintah Tiongkok mengumumkan hari libur bersama selama seminggu dan banyak toko-toko yang tutup, ujar Sindhy yang merasa bahagia bisa berkumpul bersama kedua orang tua dan saudara-saudaranya merayakan hari raya Imlek.
Layaknya tradisi mudik masyarakat Indonesia pada Hari Raya Idul Fitri, pulang kampung saat perayaan Tahun baru Imlek juga menjadi tradisi di kalangan masyarakat di Tiongkok. Ratusan juta orang Tionghoa melakukan perjalanan untuk berlibur merayakan liburan tahun baru “the Lunar New Year” dengan keluarga yang merupakan migrasi tahunan yang terbesar di dunia, demikian dilaporkan oleh siaran BBC London.