Arak-arakan di Vihara Amurva Bhumi Tutup Perayaan Cap Go Meh di Jakarta

foto: istimewa

Jakartakita.com –  Puluhan barongsai memeriahkan acara arak-arakan penutupan Cap Gomeh 2016/2567 yang diselenggarakan Vihara Amurva Bhumi, Minggu (28/1/2016) kemarin.

Ribuan warga pun langsung tumpah ruah turun ke Jalan Matraman Raya, Jatinegara, Jakarta Timur, untuk menyaksikan pawai tersebut. Bahkan akibat adanya pawai tersebut, sebagian ruas jalan pun terpaksa ditutup.

Arak-arakan tersebut sekaligus menutup rangkaian acara Cap Go Meh 2016 di Jakarta.  Cap Gomeh merupakan tradisi masyarakat Tionghoa sebagai perayaan setiap tahun baru Imlek yang biasanya dilaksanakan 15 hari setelah pergantian tahun.

Beberapa perkumpulan Barongsai yang mewakili beberapa daerah di Jakarta, lengkap dengan tandu/joli dewa-dewi, ikut memeriahkan pawai tahunan yang berlangsung.

Pawai ini dimulai dari Vihara Amurva Bhumi yang telah berusia 327 tahun itu melewati Jalan Jatinegara Barat lalu memutar melalui Jalan Jatinegara Timur untuk kemudian kembali ke situs warisan budaya yang terletak di antara pemukiman padat tersebut.

Arak-arakan diawali dengan barisan pasukan bendera merah putih, disusul dengan marching band Arhanud yang membawa liong dan barongsai unik, yakni berkepala banteng.

Selanjutnya disusul arak-arakan tandu/joli dewa-dewi, barongsai, dan liong. Aroma pembakaran hio dan tandu yang dipercaya ditumpangi para dewa dengan dominan warna merah menjadi bagian utama dari perayaan itu.

Uniknya perayaan pawai budaya Cap Gomeh juga dimeriahkan dengan iring-iringan Reog Ponorogo, Ondel-Ondel, Tanjidor, musik rebana (Marawis), dan Calung sebagai perwujudan dari Bhineka Tunggal Ika.

Barongsaicap go mehimlekondel-ondelPawaiVihara Amurva Bhumi
Comments (0)
Add Comment