Realisasi Belanja Fiskal Pemerintah dan Masuknya Dana Asing Dongkrak Nilai Tukar Rupiah

foto: istimewa

Jakartakita.com – Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo menilai penguatan nilai tukar rupiah yang mencapai tiga persen hingga awal Maret 2016, didorong oleh percepatan realisasi belanja fiskal pemerintah.

Menurut Agus, pembentukan laju pertumbuhan ekonomi selama dua bulan pertama tahun ini, sebagian besar disumbang dari pencairan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016.

Adapun kontributor lain terhadap pertumbuhan seperti konsumsi domestik, dan investasi swasta, menurut Agus, belum begitu menunjukkan perbaikan signifikan.

“Swasta khususnya, dalam investasi non-bangunan (non-konstruksi) itu belum cukup begerak, kita harapkan di kuartal II ataupun kuartal III nanti akan lebih terlihat,” kata Agus, di Jakarta, Jumat (4/3/2016).

Ditempat terpisah, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan, penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang sedang terjadi saat ini diakibatkan masuknya aliran modal asing ke Indonesia.

“Para pemilik dana menganggap investasi di Indonesia menjanjikan, uangnya masuk ke sini (Indonesia). Kalau masuk ke sini, rupiah kita menguat,” kata Darmin.

Menurutnya, masuknya aliran modal ke Indonesia karena tren suku bunga negatif yang terjadi di Uni Eropa maupun Jepang, dan lemahnya perekonomian di negara berkembang seperti Tiongkok.

Para investor asing, lanjut dia, mau mengalihkan dananya ke Indonesia karena menganggap perekonomian nasional saat ini dalam keadaan yang baik, dengan tingkat bunga acuan yang memadai, meskipun masih relatif tinggi.

Ditambahkan, pemerintah sudah menyiapkan berbagai langkah agar dana tersebut tetap bertahan di Indonesia, meskipun nantinya ada pembalikan modal. Namun, ia memprediksi kemungkinan pembalikan modal itu tidak akan terlalu menganggu kinerja rupiah.

“Kita tentu menjaga dengan meneruskan langkah-langkah yang kita lakukan selama ini. Tapi saya percaya ini tidak seperti di masa lalu, ketika AS mau meningkatkan tingkat bunga, suasananya sudah bergejolak,” ujarnya.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat sore bergerak menguat sebesar 89 poin menjadi Rp13.143 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.232 per dolar AS.

“Mata uang rupiah melanjutkan penguatan sejalan dengan pelemahan dolar AS di kawasan Asia akibat harga minyak mentah dunia yang berada dalam tren penguatan. Sentimen eksternal itu menjaga laju mata uang domestik,” kata Ekonom Samuel Sekuritas, Rangga Cipta. (Sumber : Antara)

 

aliran dana asingAPBN 2016Bank IndonesiaDollar ASrealisasi belanja fiskal pemerintahRupiah
Comments (0)
Add Comment