Jakartakita.com – “Jangan duduk di atas bantal, nanti pantatnya bisulan!”
Anda pasti familiar dengan kalimat tersebut yang biasa diucapkan para orang tua untuk melarang anak-anaknya duduk di atas bantal. Benarkah kenyataannya demikian?
Beberapa orang sepakat ungkapan itu hanyalah sebuah mitos yang baik. Karena duduk di atas bantal dianggap sebagai hal pamali, tidak pantas untuk dilakukan. Bantal untuk alas kepala bukan alas pantat atau bokong.
Tak ada kaitan ‘magis’ antara duduk di atas bantal dengan bisul yang tumbuh di pantat. Namun, secara medis bisulan akibat duduk di atas bantal bisa saja terjadi. Salah satunya disebabkan oleh kebersihan bantal yang digunakan untuk duduk.
Menurut Dr Arhtur Tucker, seorang ahli kesehatan dari Barts & London NHS Trust, bantal khususnya di rumah sakit adalah tempat yang paling ideal bagi berkembangnya kuman, bakteri, kutu debu, dan kotoran lainnya. Bantal bisa menjadi sarang minyak, kulit mati manusia, dan banyak hal lainnya. Karena itu permukaan bantal bisa menjadi tempat yang sangat kotor, meski tak terlihat. Apalagi bantal duduk yang terkadang tak diperhatikan kebersihannya.
Bantal tidur yang tak sering dibersihkan dan diganti apalagi di rumah sakit bisa menyebabkan jerawat pada wajah. Sementara itu, tentu banyak orang yang tak memperhatikan kebersihan bantal yang mereka gunakan untuk duduk, atau bantal hias di ruang tamu. Kuman dan bakteri yang menempel pada permukaan bantal duduk ini bisa menyebabkan munculnya bisul, terutama bagi mereka yang memiliki kulit sensitif atau mudah ditumbuhi jerawat atau bisul.