Mengulik Sejarah Big Bad Wolf Books Sale dan Andrew Yap

foto: Jakartakita.com/Risma Budiyani

Jakartakita.com -Ajang penjualan buku impor Big Bad Wolf Books Sale yang digelar di Hall 10 Indonesia Convention Exhibition (ICE), Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan, sukses besar. Bahkan, karena tingginya animo masyarakat, penjualan buku yang tadinya berakhir pada hari Minggu (8/5/2016), diperpanjang hingga Senin (9/5/2016).

Andrew Yap, yang merintis usaha penjualan buku murah tersebut bersama istrinya, Jacqueline Ng, menceritakan sejarah dan rahasia sukses bisnis tersebut. Menurut dia, nama Big Bad Wolf sebenarnya berasal dari dongeng serigala yang menyerupai seorang nenek tua dan berpura-pura tidur agar dapat memangsa Little Red Riding Hood.

Seperti dilansir dari Themalaymailonline, Oleh Andrew, Big Bad Wolf kemudian dijadikan nama untuk perusahaannya karena dianggap menarik. Pria Malaysia ini merintis usaha penjualan buku tersebut sejak 2006 di Petaling Jaya, Malaysia, yang diberi nama BookXcess.

Kepada The Star, pasangan suami-istri ini memutuskan untuk terjun di dunia bisnis buku murah tersebut karena melihat rendahnya minat baca warga Malaysia. Makanya pasangan tersebut sengaja menggelar bazaar buku dengan diskon besar-besaran di Malaysia.

Rupanya usahanya direspon baik oleh warga Malaysia. Setelah beberapa kali menggelar Big Bad Wolf, Andrew bisa melihat perubahan minat warga Malaysia dalam membeli buku.

Lalu bagaimana Big Bad Wolf bisa menjual buku-buku baru dan berkualitas dengan potongan harga mencapai 90 persen?

Andrew pun membeberkan rahasianya kalau semua buku-buku yang dijual di Big Bad Wolf Books Sale adalah buku-buku sisa. Makanya Andrew bisa menjual dengan harga yang sangat miring.

Andrew YapBig Bad Wolf Books SaleBook FairMalaysia
Comments (0)
Add Comment